WARTAKEPRI.co.id – Penolakan akan pembangunan Hotel dan Apartemen di lahan depan ikon Welcome to Batam mulai bermunculan.
Selain penolakan, penilaian kalau pemerintah kota dan BP Batam tidak memperhatikan kepentingan masyarakat, sehingga mudah memberi izin pembangunan juga bermunculan.
Nyanyang Haris Pratamura, Ketua Komisi 1 DPRD Batam menyatakan menolak jika icon kota Batam itu di hilangkan. Dan meminta kepada Pemko Batam dan BP Kawasan untuk mengkaji ulang soal perizinannya.
Untuk itu, dewan akan segera memanggil BP Kawasan, Dinas Tata Kota dan pengembang property.
“Jika pengembang tetap ingin membangun apartemen dan hotel tolong di pindahkan saja lokasinya, jangan menghilangkan icon Batam”, tegas Nyanyang, Selasa (15/3/2013) di ruangannya.
Informasi yang didapat dari masyarakat mengatakan, pelaksanaan proyek tersebut dengan membuat tulisan besar “Welcome to Batam” menghabiskan anggaran sebesar Rp472,4 juta.
Tulisan yang berada di atas Bukit Klara itu sangat besar dengan ukuran sekitar 6 meter dan tinggi huruf 10 meter. Untuk menuju ke lokasi harus dibuat akses jalan dengan lebar 10 meter dan panjang 120.
Welcome to Batam mempunyai panjang huruf dari W sampai M mencapai 120 meter, lebar huruf W dan M sama-sama 10 meter dan lebar huruf lainnya 6 meter. Berat huruf W mencapai 4,5 ton, sedangkan E,M dan B masing-masing mencapai 4 ton, dan L,C,O,T,B dan A mencapai 3 sampai 3,5 ton. Ujarnya
Nilai proyek ini sebesar Rp 472,4 juta yang sudah direncanakan sejak pertengahan 2009 lalu. Pembuatan tulisan besar itu juga merupakan bagian dari agenda pemerintah untuk memperkenalkan Batam, termasuk bagian untuk mendukung visit Batam 2010. (nik)