Amerika Rilis Serangan WTC 9/11 Tidak Libatkan Pemerintah Arab Saudi

HARRIS BARELANG
WARTAKEPRI.co.id, AMERIKA – ‎ Dokumen rahasia atau 28 pages 9/11 berisi pelaku penyerangan gedung World Trade Center (WTC) akhirnya dirilis oleh otoritas berwenang di Amerika Serikat (AS).
Dilansir detik.com, sebelum dibocorkan ke publik, dokumen tersebut telah selesai ditinjau oleh para intelijen AS. Berdasarkan analisis mereka, tidak ada satupun data dalam 28 halaman 9/11 yang menunjukkan keterlibatan Saudi dalam penyerangan gedung WTC.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest kepada sejumlah awak media dan disiarkan oleh sejumlah stasiun televisi baik lokal maupun internasional.
“Rilis ini sekaligus mengonfirmasi tidak ada keterlibatan pemerintah Saudi selama ini,” ujar Earnest, sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (16/7).

Berdasarkan informasi dari Earnest, 28 halaman tragedi 9/11 yang akan dikirim ke Kongres AS tidak mengandung bukti baru yang menyatakan Saudi bersekongkol dan memainkan peran dalam tragedi 11 September 2001.
Padahal, sejumlah warga AS korban tragedi gedung WTC selama ini terus memaksa pemerintah agar membongkar 28 halaman 9/11 ke publik karena meyakini dokumen tersebut adalah bukti keterlibatan Saudi.   

Laporan tersebut dikeluarkan oleh Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Jumat lalu. Setelah sebelumnya selama bertahun-tahun terjadi perselisihan antara Kongres dan administrator, Partai Republik dan Demokrat, serta desakan keluarga korban yang tewas.
Dalam rilis laporan yang sebelumnya dirahasiakan itu sepertinya belum akan menghentikan kontroversial terkait peran Arab Saudi, mitra penting AS di Timur Tengah. Namun, ada juga pejabat AS yang menentang rilis laporan tersebut karena khawatir akan merusak hubungan diplomatik di antara keduanya.

Laporan itu menyebut 15 orang dari 19 pembajak pada peristiwa 9/11 itu adalah warga Arab Saudi. Laporan itu menduga ada hubungan antara tiap pelaku yang merupakan warga Arab Saudi dengan pemerintah Saudi.
“Menurut berbagai sumber dokumen FBI dan memorandum CIA, beberapa pembajak pesawat dalam peristiwa 9/11 di AS, tampaknya memiliki kontak dengan individu yang dapat dihubungkan ke pemerintah Saudi,” ujar laporan itu menyampaikan adanya dugaan keterkaitan.

Laporan itu juga menyebut adanya kontak yang dilaporkan dilakukan antara warga Saudi di California, dan sebuah pernyataan bahwa ada seorang pria yang dilaporkan sebagai pejabat Kementerian Dalam Negeri Saudi yang tinggal di hotel di Virginia, dan hotel itu adalah hotel yang sama dengan yang ditempati seorang pembajak di September 2001.

Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Abdullah al-Saud merespon laporan itu dengan harapan baik. Ia berharap agar laporan tersebut dapat mengkonfirmasi dugaan keterkaitan Arab Saudi selama ini.
“Kami berharap dengan dikeluarkannya laporan rilis tersebut akan membuat titik terang (clear), sekali dan untuk semuanya, tentang pertanyaan lama atau mengenai kecurigaan tentang tindakan Arab Saudi, niat, atau pun persahabatan jangka panjang dengan Amerika Serikat,” ujar Abdullah.

Sebelum laporan tersebut dirilis, Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest kepada wartawan memberikan komentarnya. Menurut Earnest, laporan tersebut tak akan menunjukan bukti keterlibatan Saudi.
Pada Jumat pagi, pihak Presiden Obama mengirim ke Kongres sebuah versi dokumen 28 halaman yang secara resmi tak lagi dirahasiakan itu. Dokumen itu telah disunting untuk melindungi sumber-sumber intelijen dan metode yang telah digunakan. Komisi Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat AS kemudian merilis dokumen itu beberapa jam kemudian. (detikcom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24 PKP PROMO ENTENG