WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Ketua Tim Pemenangan Sani Nurdin (Sanur) Ahar Sulaiman kecewa dengan sikap Nurdin Basirun yang meninggalkan Tim Sanur untuk proses penentuan calon Wakil Gubernur Kepri. Mestinya Nurdin selaku Gubernur Kepri menggantikan almahum Sani, harus datang ke ketua ketua partai untuk mengusulkan sendiri 2 nama yang jadi pilihannya.
” Kita minta pak Nurdin berkomunikasi dengan tim pemenangan secara menyeluruh. Apa mau pak Nurdin, untuk nama calon Wakil Gubernur. Kami masih bertanggung jawab, dan harapannya, sampaikanlah ke kami apa kriteria calon yang diinginkan,” ujar Ahar Sulaiman, selaku Staff ahli Bidang Perhubungan, Senin (19/9/2016).
Dijelaskan Ahar, dalam berbagai kesempatan berjumpa dengan Gubernur, soal calon wakil gubernur masih mengambang dan tidak tegas. Padahal, Tim akan selalu mendukung apapun yang dipilih.
” Intinya harus komunikasi, dan maunya apa dan kemana. Kita ingin proses calon wakil ini dengan biaya murah. Dan, mestinya, pak Gubernur lah yang memilih dua nama itu, lalu mendiskusikan ke partai partai politik. Baik ke partai pengusung maupun partai bukan pengusung. Dengan sistem itu, akan murah biayanya,” ujar Ahar Sulaiman.
Dijelaskan Ahars, versinya untuk Wakil Gubernur harus orang yang berpengalaman dan dekat dengan dewan. Sosok di dewan saat ini penentu, dan terlihat tim pemerintah provinsi lemah.
” Jadi sarannya, cari calon yang berpengalaman di legislatif. Jika tidak, bisa kriteria profesional yang handal, atau birokrat yang tidak bermasalah dengan hukum. Profesional itu harus benar benar berpengalaman dan bisa membantu Gubernur dalam membangun Kepri,” ujar Ahars.
Ditambahkan Arhas, untuk dua nama dari Partai Demokrat yang muncul di media nama Isdianto dan Agus Wibowo, harus dicemati lagi.
” Sepertinya itu isu saja, karena ada penolakan dari pimpinan partai. Jadi balek lagi, harus yang usulkan itu, dua nama atas keinginan pak Gubernur, karena alasan dua nama itu ditolak,” ujar Ahas. (dedy swd)
