17 Agustus 2017, ‎Express Air ‎akan Melayani Penerbangan ke Natuna

HARRIS BARELANG
WARTAKEPRI.co.id, NATUNA -Terminal Bandara Udara Ranai, Kabupaten Natuna telah diresmikan tahun lalu, namun hingga kini, Selasa (1/8/2017) harga tiket tujuan Natuna – Batam dan sebaliknya masih mahal.

Agus (45) Warga Ranai pengguna jasa penerbangan menuturkan berharap ada solusi yang ter jangkau oleh masyarakat sebab harga tiket pesawat yang dia beli dari dan tujuan Natuna ke Batam Rp 1,6 juta Harga tiket sekali jalan ini sangat mahal keluh dia.

” Saya terpaksa membeli karena memang harganya mahal sekali mas , jika dibandingkan harga tiket dengan jarak tempuh yang sama sekitar 1,45 menit, dari Batam ke Jakarta atau Batam ke Sumbar kok murah,” ujar Agus.

Lanjut Agus, saat dia balik ke Natuna dari Batam menuju Natuna justru lebih murah berkisar Rp 900 ribu.

Harga tiket pesawat yang saya beli tadi via online tujuan Natuna – Batam seharga Rp1,6 juta dan Batam ke Natuna malah lebih murah selisih Rp 300 ribu perak,” dia bingung kenapa ada perbedaan harga tiket Batam – Natuna dan Natuna ke Batam.

Tempat terpisah Komandan Lanud Raden Sadjad (RSA) Natuna, Kolonel Pnb Azhar Aditama respon terkait Persoalan harga tiket maskapai komersial relatif tinggi dari Natuna menuju Batam kini menjadi keluhan masyarakat.

“ Pendapat saya mas jika banyak maskapai ke natuna, harga tiket akan bersaing, lama -lama bisa menstabilkan harga tiket menjadi lebih murah,” ujar Danlanud ketika coffee morning bersama wartawan, Senin (31/07/2017).

Menurut Kolonel Azhar, untuk menstabilkan harga tiket pesawat komersil di Natuna, dengan cara memperbanyak maskapai penerbangan.

” Langkah itu sangat tepat, mengingat saat ini Natuna hanya dilayani dua maskapai saja, yaitu Sriwijaya dan Wing Air. Sementara harga tiket yang dijual cukup tinggi di atas harga normal, “tutur Kolonel Azhar Perwira melati Tiga pernah tercatat dalam sejarah berhasil mengusir dua F/A-18 Hornet Asing dari atas perairan Flores.

Sebagai langkah awal lanjut Azhar, pemerintah udah tepat merespon dan mencari solusi untuk merealisasi harga tiket murah, telah mengundang maskapai baru yang akan masuk ke Natuna adalah maskapai Express air untuk bergabung melayani rute penerbangan ke Natuna.

“ Insyallah tanggal 17 Agustus nanti, express air akan masuk ke sini, melayani penerbangan rute Natuna – Tanjungpinang, rencananya pak Bupati yang melaunching penerbangan perdana nanti,” terang Danlanud.

Khusus expres Air sambung dia, pihaknya telah melakukan koordinasi agar harga tiket yang dijual tidak terlalu mahal, harga harus di bawah Rp1 juta.

“ Saya sudah sampaikan ke pihak expres air agar tidak menjual harga tiket di atas Rp 1 juta. Mudah-mudahan nanti harga tiket nya lebih murah, tidak melambung kalau mahal nanti kita protes,” ujarnya.

Disamping itu, Danlanud menambahkan persoalan lain, membuat harga tiket melambung di Natuna, adalah kebijakan para regulator yang menerapkan harga tiket ambang batas tertinggi bukan harga ambang batas terendah untuk penerbangan di Natuna.

Para regulator ini, ada di bawah naungan dari Kementerian Perhubungan, mereka yang menentukan harga tiket, sehingga maskapai tidak bisa berbuat banyak.

Sementara untuk jenis pesawat melayani penerbangan rute Natuna Tanjungpinang nanti, expres air menyediakan pesawat jenis Donier 238. Dengan jadwal penerbangan dua kali seminggu, hari Selasa dan kamis.

“ Pesawatnya masih jenis baling-baling hanya 38 penumpang, tetapi tidak tertutup kemungkinan, jika penerbangan lancar dan ramai, expres air juga ada pesawat lebih besar jenis boing, bisa saja mereka tambah pesawat besar ke Natuna,” terang Danlanud.

“ Mereka berasumsi jual harga tiket tertinggi saja habis, untuk apa diturunkan menjadi murah, persoalan ini juga harus menjadi perhatian bersama, agar pihak Kemenhub menurunkan ambang batas harga tiket dari termahal ke terendah untuk penerbangan Natuna,” pintanya.

Untuk itu, Danlanud sudah berkoordinasi bersama bupati Natuna agar menyurati Kementerian Perhubungan meminta para regulator agar melakukan penurunan ambang batas harga tiket menjadi normal.

“ Saya sudah sampaikan ke pak bupati, atas nama masyarakat Natuna, agar beliau menyurati Kemenhub untuk meminta penurunan ambang batas harga tiket Natuna dari angka tertinggi ke terendah. Sebab kebijakan tersebut ada ditangan Kemenhub bukan pada kita,” tutup Danlanud mengakhiri perbincangan.(*)

Tulisan : Rikyrinovsky

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24 PKP PROMO ENTENG