Niat A Chai Sembahyang, Kandas di Kilometer 22 Kijang dan Natal Silitonga Kritis

Niat A Chai Sembahyang, Kandas di Kilometer 22 Kijang dan Natal Silitonga Kritis
HARRIS BARELANG

WARTAKEPRI.CO.ID, BINTAN – Suasana Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kijang Kabupaten Bintan, Jum’at (17/3/18) sekitar pukul 21.00 WIB mendadak ramai. Halaman parkir rumah sakit yang belum disemenisasi itu mendadak dipenuhi puluhan kendaraan sepeda motor dan mobil, lebih ramai dari hari-hari biasa. 

Ketika wartakepri menginjakkan kaki dipintu utama rumah sakit kebanggaan warga Bintan itu, puluhan warga dengan wajah tegang sedang membicarakan keluarganya yang masih terbaring di ruang IGD. Dibagian lobby utama rumah sakit, kursi yang berjejer dipenuhi kerabat yang melayat. Sementara itu, lorong menuju ruang laboratorium juga terlihat beberapa warga yang sedang membicarakan keadaan saudaranya yang kritis dalam pertolongan petugas RSUD Kijang. 

Warga yang datang adalah kerabat dari Amat alias A Chai (46) dan Natal Silitonga (34) yang terlibat kecelakaan di Kilometer 22 Kijang. Amat yang mengalami luka berat kemudian tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya dirumah sakit. Sementara, Natal Silitonga yang juga terbaring berdampingan dengan jasad Amat tersebut terbaring dalam suasana kritis. 

Suasana malam itu bercampur aduk. Jenazah Amat yang dikunjungi keluarganya dalam suasana berduka sudah mulai merafalkan do’a harapan dan permohonan dengan khidmat.

“Amitoufu…. Amitofu…. Amitoufu”, dilafalkan kerabat dengan pelan berulangkali sembari menyatukan kedua telapak tangan dihadapan muka. 

Tidak lama berselang, seorang wanita paruh baya kemudian terlihat memapah seorang gadis dari lobby ke sisi jasad Amat, namun dirinya menolak dibawah kesisi jenazah. Gadis yang kemudian diketahui wartakepri bernama Mira tersebut adalah anak kandung Amat. Dia lebih memilih berdiri disisi lorong bersama dua sahabat sekolahnya, sambil sesekali melihat jasad ayahnya yang terbujur kaku dikelilingi kerabatnya. Tak ada terlihat air mata dipipinya. Hanya diam dan tatapan dalam penuh makna yang terlihat dimukanya. 

Sementara itu, suasana panik diliputi duka juga terlihat berhampiran jenazah Amat. Mereka adalah kerabat Novel Silitonga yang saat itu kritis. Wartakepri yang tidak jauh dari lokasi sesekali melihat kepanikan perawat yang menangani yang merupakan warga RT 04 RW 05 Tanjung pinang tersebut mengalami luka serius dikepala.

Alat bantu pernafasan terpasang disaat Novel koma. Novel diduga sulit bernafas karena jalur pernafasannya terganggu karena luka. Setengah tersadar, Novel kemudian meronta disaat petugas yang menanganinya mencoba menjahit lukanya. 

“Tenang pak, biar dijahit dulu supaya darahnya tidak keluar terus”, ujar perawat yang menanganinya. 

Natal yang masih kritis rencananya akan dirujuk ke RSUP Tanjung pinang untuk mendapatkan pertolongan lanjutan. Petugas menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan CT scan memastikan organ kepalanya tidak mengalami luka serius. Bersamaan dengan itu, Mobil Jenazah Vihara Bhakti sasana kemudian merapat disisi pintu masuk IGD. Dalam suasana duka mendalam, kerabat membawa jenazah amat untuk disemayamkan di rumah duka.

Keterangan yang diperoleh wartakepri dari Iptu Adam di RSUD mengatakan keduanya kecelakaan menggunakan sepeda motor. Amat yang mengendarai Sepeda Motor Supra X BP 2625 BB diketahui akan pergi sembahyang ke Klenteng Desa Galang Batang Kec. Gunung Kijang. Namun naas, niatnya untuk sembahyang tidak kesampaian karena terlibat kecelakaan dengan Natal Silitonga yang mengendarai Sepeda Motor MX BP 5337 JT di Kilometer 22 Kijang. Natal yang diketahui hendak menuju Kijang mencoba mendahului kendaraan didepannya sesaat kemudian terlibat kecelakaan dengan Amat.(*)

Tulisan : Harris Daulay 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24 PKP PROMO ENTENG