Inilah Profil Robert Iwan Loriaux Pejabat Kepri Berdarah Belanda

WARTAKEPRI.co.id – Berita duka telah meninggal Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri Robert Iwan Loriaux, Kamis (4/2/2016), pada pukul 10.40 WIB pagi mengejutkan masyarakat Kepri. Sosok pejabat yang terbuka dengan siapapun, dan selalu mencoba memberikan jalan keluar yang baik setiap permasalahan yang terjadi di Provinsi Kepri.

Sosok Robert Iwan Loriaux juga menjadi panutan bagi kalangan Pegawai Negeri di Provinsi dan Kota serta Kabupaten di Kepri. Almarhum dipercaya Gubernur Kepri HM Sani menjabat Sekdaprov Kepri sejak 16 Januari 2014, menggantikan Suhajar Diantoro yang dipromosikan sebagai Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat.

Siapa tokoh Kepri ini dan bagaimana karirnya, berikut informasi yang dilansir batampos yang dipublis Januari 2014 lalu.

HARRIS DAY BATAM

1. Pada tahun 1979, ia tamat SMA di Jakarta dan mendapatkan pekerjaan sebagai pembantu kantor di Kantor Sosial Politik (Sopol) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepri. Beberapa waktu berjalan, ia diberikan tugas dan tanggung jawab membantu pemulangan pengungsi Vietnam di Batam.

2. Mejelang akhir tahun 1979, ia diangkat menjadi PNS. SK pengangkatannya ia terima November 1980. Setelah ada SK tersebut, statusnya berganti dari magang menjadi PNS dengan pangkat golongan II A.

3. Pada tahun 1982 ada kesempatan untuk tes Akademi Pemerintah Dalam Negeri (APDN) di Pekanbaru. Pada tahun 1985, ia lulus APDN dengan peringkat tiga terbaik.

4. Karena lulus APDN tersebut, pangkat dan jabatannya langsung disesuaikan dari II A menjadi II B. Karena prestasinya, ia mendapatkan prioritas dari Departeman Dalam Negeri (Depdagri) untuk melanjutkan pendidikan ke Institut Ilmu Pemerintahan (IIP). Sehingga, selesai APDN Robert tidak sempat menikmati kembali bekerja.

5. Pada tahun 1986, Robert masuk IIP dan lulus pada tahun 1988 dan langsung kembali ke Tanjungpinang. Tempat pertama kali bertugas setelah lulus IIP di bagian kepegawaian, sambil menunggu penugasan.

6. Akhir tahun 1989, merupakan tugas pertamanya turun ke wilayah. Waktu itu. mewakili Camat Kundur, Amid Rizal yang pada waktu itu sedang menjalani pendidian Diklat Pim III.

7.Selama satu tahun berjalan, tahun 1990 sampai 1992 saya pertama kali menjadi Camat Moro. Itu merupakan tugas pertama sebagai seorang camat,” jelas Robert.

8. Kembali melanjutkan sekolah Sispem Pemdagri yang dilatih oleh Pemda dengan angkatan darat dengan lama pendidikan empat bulan. Selesai dari Sespim tahun 1993, ia dipindah tugaskan sebagai Camat Singkep. Tahun 1995 pindah lagi sebagai Camat Karimun sampai tahun 1999.

9. Akhir 1999, Robert pernah meraskan menjadi Camat Lima Puluh Pekanbaru, karena harus mengikuti aturan yang ditentukan Pemprov Riau pada waktu itu.

10. Setahun kemudian, Bupati Kepulauan Riau, Manan Saiman menariknya kembali ke Tanjungpinang menjadi Kepala Markas Wilayah Pertahanan Sipil kalau sekarang jadi Kesbangpolinmas.

11. Selang beberapa waktu kemudian, ia diangkat menjadi Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kepualau Riau.

12. Pada tahun 2003 saya diangkat jadi Kepala Bappeda Kabupaten Kepualau Riau. Berselang beberapa tahun kemudian terjadi transisi karena terbentuknya Provinsi Kepri tahun 2004.

13. Begitu provinsi buka, saya pindah ke provinsi menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata. Selama lima tahun, sampai akhir masa kepemimpian Gubernur Kepri pertama Ismeth Abdullah dengan Wakilnya HM Sani.

14. Di era Gubernur Kepri kedua HM Sani, ia dipercaya sebagai kepala Bappedalda sampai tahun 2012. Pada awal tahunb 2013 Robert diangkat menjadi Assiten II. Setelah itu, ditunjuk sebagai pelaksana tugas Sekda.

Nama Belanda Loriaux

Mengenai ada nama Belanda Loriaux di belakang namanya, Robert mengakui dirinya masih ada garis keturunan Belanda. Itu berawal dari kehidupan bapaknya yang sewaktu dalam penjajahan Belanda diangkat warga negara Belanda di Banten. Sebab, untuk mendapatkan pendidikan pada saat itu, syaratnya mempunyai nama Belanda. Kemudian, dipakailah nama Loriaux di belakang nama bapaknya.

” Namun entah bagaimana ceritanya, bapak saya menikah sama orang Belanda. Walaupun orang bilang saye Belande tersesat, tapi yang jelas saya memang masih punya garis keturunan Belanda,” tukas Robert.(bp/dedyswd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

JADWAL KAMPANYE KPU KEPRI
DPRD BATAM 2024