MATARAM , WARTAKEPRI.co.id – Laksamana TNI AL Ade Supandi menilai penting keberadaan media untuk menjaring informasi ketika militer akan melakukan operasi. Peran media juga membantu kinerja TNI AL untuk kegiatan kemasyarakatan.
” Kami dengan seluruh jajaran tahun 2015 lalu, telah melaksanakan kegiatan pelestarian trumbu karang dan penanaman bakau. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tingkat Lanal, Lantamal hingga Mabes. Dan, terpublikasi berkat bantuan media,”kata KASAL Ade Supandi, Senin (8/2/2016) di Konvensi Media Massa HPN Mataram.
Terkait pembahasan tema Konvensi, Mantan Guskamlabar yang pernah bertugas di Batam ini menilai pentingnya publikasi untuk melaksanakan Poros Maritim Dunia.
” Kita ini tidak mungkin dengan hanya 2,3 juta, rakyat Indonesia beraktivitas di laut atau kemaritiman. Artinya, cuma 1 persen rakyat indonesia kerja di laut. Mesti, untuk mendukung poros maritim Indonesia, harus minimal 30 persen rakyat kita, peduli dan berkerja di bidang maritim. Jika ini dapat terwujud, maka Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia, benar-benar memberikan makna baik secara ekonomi dan sosial . Oleh itu, butuh peran media untuk dapat mempengaruhi minat masyarakat bekerja dibidang kemaritiman ini,” jelas Ade dihadapan ribuan wartawan.
Ade juga ingin bersama mengembalikan budaya masyarakat, yang berkarakter maritim. Harus ada yang mulai peduli dan bersama mengembangkan desa-desa pesisir.
” Kami telah laksanakan beda desa pesisir di Banten,” tambah Ade.
Adapun kritik Ade terhadap wartawan adalah, masih ada media yang tidak akurat dalam memberitakan terkait program kerja Mabes TNI AL.
” Kepala penerangan kami siap membantu dan menyebarkan informasi, tapi sesuai tingkatan. Kalau kegiatan nasional harus Mabes, dan untuk di daerah, kami tidak larang dinas penerangan beriinformasi, sebatas apa yang menjadi tupoksinya. Ini penting, karena media sudah menjadi bagian dari program pemerintah saat ini,” ujar Ade lagi.
Diakhir pembicaraannya, Ade minta masyarakat tidak memahami dan menyanyikan lagu Nenek Moyang Pelaut itu hanya sepotong saja.
” Jika kita maknai dari lagu itu seutuhnya, maka akan ada jiwa cinta pada laut kita,” tutup Ade. (ded)