





Festival Budaya yang akan berlangsung selama lima hari (20 sampai 25) Februari 2016 tersebut, akan menampilkan beragam seni dan budaya Melayu di Kepulauan Riau, seperti lomba gurindam 12, lomba jong, sampan layar, layang-layang, gasing, lomba masak kuliner melayu, melukis, pantun, fashion show, fotografer, pompong hias, becak hias, serta lomba bercirikan budaya melayu lainnya.Meski terus diguyur hujan lebat, festival pulau penyengat tetap berlangsung khidmat. Para peserta yang berasal dari dalam dan luar negeri tetap antusias menyemarakkan festival budaya yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata RI.
Alhasil hujan yang terus turun di bumi melayu sejak pagi itu pun tak mematahkan semangat para peserta festival dan masyarakat pulau penyengat untuk datang menyaksikan acara pembukaan festival. Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, menyampaikan terima kasihnya kepada Kemenpar RI, yang telah memprakasai kegiatan festival pulau Penyengat ini.
” Mudah-mudahan Festival Pulau Penyengat menjadi prioritas untuk pengembangan Pariwisata budaya di Kepri, khususnya Tanjungpinang,” ucap Lis.
Dikatakan Lis, festival pulau penyengat ini bisa menjadi momentum yang penting guna melestarikan nilai-nilai budaya dan sejarah di Provinsi Kepri, terutama Tanjungpinang. (foto dan narasi : Humas Pemko Tanjungpinang)