TANJUNGUBAN, WARTAKEPRI.co.id – Kapal FV.Viking berbendera Nigeria yang menjadi target operasi interpol Norwegia kini telah ditahan di Pangkalan TNI Angkatan Laut Tanjung Uban masih dalam penjagaan ketat aparat TNI AL. Pemeriksaan dan pengumpulan data forensik seputar sarana komunikasi yang digunakan juga telah dilakukan
Kapal yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia ini diamankan pada tanggal 25 Februari 2016, saat memasuki wilayah Indonesia tepatnya di perairan Berakit Kepulauan Riau.
Kapal FV Viking berbobot 1.299 GT ditangkap berkat kerjasama antara Komando Armada RI Kawasan Barat, Wing Udara-2,Lantamal IV Tanjungpinang WFQR IV (Western Fleet Quick Response).
Kadispen Lantamal IV, Mayor Josdy Damopolii kapal tersebut saat ini ditahan di Pangkalan TNI Angkatan Laut Tanjung Uban masih dalam penjagaan ketat aparat TNI AL.
Komandan Danlantamal IV Kolonel Laut (P) S.Irawan mendapati kunjungan dari Tim Khusus Satgas 115 yang diketuai Wakil Kepala Staf Angkatan Laut di bawah menteri KKP telah tiba di Tg Uban Kepri. Tim antara lain Yunus sebagai Staf Khususs Satgas, Andreas sebagai Tim Asistensi, Rusmin Pengawas Perikanan (PSDKP) dan Kolonel Laut (P) Nursyaw Embun dari Mabesal.
Sebelum melaksanakan peninjauan kapal FV Viking, Danlantamal IV Kolonel Laut (P) S.Irawan memberikan paparan singkat tentang kronologis penangkapan kapal FV Viking.
Sedangkan Tim dari Dinas Komunikasi dan Elektronika (Diskomlekal) dari Markas Besar TNI Angkatan Laut Jakarta hari Minggu (28/2/2016) juga sudah tiba di Tanjung Uban untuk melaksanakan bedah forensik terhadap sistim komunikasi dan peralatan elektronik lainnya yang digunakan kapal FV.Viking.
Sedangkan Tim dari Dinas Komunikasi dan Elektronika (Diskomlekal) dari Markas Besar TNI Angkatan Laut Jakarta hari Minggu (28/2/2016) juga sudah tiba di Tanjung Uban untuk melaksanakan bedah forensik terhadap sistim komunikasi dan peralatan elektronik lainnya yang digunakan kapal FV.Viking.
Hal ini untuk menguak jaringan komunikasi serta untuk melengkapi bahan penyidikan dalam mengungkap modus operandi kejahatan yang dilakukan oleh kapal tersebut.
Dikatakan pula bahwa disamping itu pihak TNI AL telah melayangkan surat kepada pemerintah Norwegia tentang tertangkapnya kapal FV.Viking merupakan DPO/buruan Interpol Norwegia sesuai dengan Interpol Purple Notice yang diterima Lantamal IV.
Dikatakan pula bahwa disamping itu pihak TNI AL telah melayangkan surat kepada pemerintah Norwegia tentang tertangkapnya kapal FV.Viking merupakan DPO/buruan Interpol Norwegia sesuai dengan Interpol Purple Notice yang diterima Lantamal IV.
Ditambahkan pula bahwa tidak menutup kemungkinan TNI AL juga akan melaksanakan Joint investigation terhadap kapal FV Viking.
Tertangkapnya kapal FV Viking mendapat perhatian dari Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI A.Taufiq R akan berkunjung ke Tanjung Uban hari ini Senin (29/2/2016) untuk melihat dari dekat kapal FV Viking.
Tertangkapnya kapal FV Viking mendapat perhatian dari Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI A.Taufiq R akan berkunjung ke Tanjung Uban hari ini Senin (29/2/2016) untuk melihat dari dekat kapal FV Viking.
Disamping itu pula agenda lain dari Pangarmabar di Tanjung Uban akan memberikan pengarahan kepada seluruh prajurit TNI AL yang ada di Tanjung Uban antara lain Satuan Kapal Ranjau (Satran), Satuan Kapal Cepat (Satkat), Fasharkan Mentigi, Perwira Lantamal IV dan prajurit jajaran KRI yang ada di Tanjung Uban.
Dari hasil penyidikan sementara berdasarkan Purple Notice Interpol Norway kapal FV Viking sudah 13 kali ganti nama,12 kali ganti bendera dan 8 kali Call sign.
Dari hasil penyidikan sementara berdasarkan Purple Notice Interpol Norway kapal FV Viking sudah 13 kali ganti nama,12 kali ganti bendera dan 8 kali Call sign.
Untuk modusnya kapal tersebut diduga melanggar hukum nasional dan peraturan serta konvensi internasional dan terlibat dalam penipuan yang berhubungan dengan kejahatan perikanan.
Tertangkapnya kapal FV Viking tersebut dengan nakhoda Huan Venesa warga negara Chili dan diawaki oleh 11 ABK itu saat ini masih dalam pemeriksaan Tim gabungan dan Lantamal IV.
Tertangkapnya kapal FV Viking tersebut dengan nakhoda Huan Venesa warga negara Chili dan diawaki oleh 11 ABK itu saat ini masih dalam pemeriksaan Tim gabungan dan Lantamal IV.
Berita keberhasilan penangkapan kapal buruan interpol tersebut telah mendapat ucapan selamat dari Komandan Maritime Security Task Force (Komandan MSTF) di Malaysia.
Bahkan menteri KKP Susi Pujiastuti mengapresiasi kinerja TNI AL dalam menjaga laut Indonesia dalam setiap tindak pelanggaran. (ded/dispen lantamal IV)