WARTAKEPRI.co.id– Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachmand, menyatakan pemerintah Provinsi sudah mengeluarkan edaran mewajibkan setiap kegiatan di wilayah setempat menampilkan tari persembahan dan pantun Melayu guna mencapai visi Riau 2020 jadi pusat budaya Melayu di Asia Tenggara.
Semua kegiatan yang sifatnya resmi kami anjurkan menampilkan tari persembahan sebagai pembukaan acara dan MC (pembaca acara) juga harus membaca pantun,” ungkap Pelaksana tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachmand, Minggu, di Pekanbaru (27/3/2016).
Andi menjelaskan Provinsi Riau mulai saat ini harus berbenah diri dalam memperkenalkan budaya Melayu bagi semua kalangan terutama para tamu dan pendatang yang berkunjung ke wilayah tersebut.
“Makannya pengenalan budaya itu dimulai dari setiap awal acara agar menandakan tari persembahan budaya asli Melayu dalam menyambut tamu dengan sajian tepak sirihnya,”ujar andi.
Tari persembahan atau identik dengan makan sirih adalah salah satu tari tradisional atau tari klasik Melayu yang umumnya dipentaskan untuk menyambut dan dipersembahkan untuk menghormati tamu agung yang datang.
Tari makan sirih hingga kini masih sering dipertunjukkan dalam perhelatan-perhelatan besar untuk menyambut tamu. Oleh karena itu, tari ini disebut juga dengan Tari Persembahan Tamu.
Sumber :antaranews