GAWAT.. Vaksin Palsu Dibuat sejak 2003 dan Telah Beredar di Sejumlah Kota

warta contoh vaksin palsu

HARRIS BATAM

WARTAKEPRI.co.id – Pengungkapan kasus Vaksin Palsu oleh mabes Polri harus menjadi perhatian seluruh Puskesmas di seluruh Kota di Indonesia. Keterangan kepolisian yang menjelaskan, pembuatan Vaksin palsu telah ada sejak tahun 2003, dan kemungkinan besar telah beredar di sejumlah kota di Indonesia, patut diwaspadai.

Direktur Tipideksus Mabes Polri Brigjen Agung Setya menjelaskan bahwa vaksin palsu telah ada sejak 2003,  seperti dijelaskannya menjawab pertanyaan wartawan dan disiarkan oleh tvone.

Usaha vaksin yang berada di Kota Bekasi, membuat Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, bergerak cepat memeriksa vaksi yang telah beredar, apakah ada di puskesmas setempat atau tidak.warta kepri eksposes soal vaksin palsu

“Kami sudah koordinasi dengan Polres Bekasi dan Badan POM dan membentuk untuk menyelidiki dugaan vaksin palsu yang sudah beredar,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tety Manurung, Kamis (23/6/2016), dikutip merdeka.com

Tim mengecek ke sejumlah klinik maupun sejumlah tempat guna mengecek vaksin seperti campak, polio, BCG, tetanus, dan hepatitis B. Sejauh ini, kata dia, pihaknya belum mendapatkan laporan mengenai vaksin palsu tersebut. Terutama distributor yang mengirim obat. Karena distributor resmi seperi Bio Farma.

Adapun ciri-ciri fisik vaksin palsu yang dapat diketahui oleh masyarakat antara lain, kemasan yang terlihat lebih kasar, nomor batch (kode produksi) tidak terlihat jelas dan rubber stopper (tutup viral) ada perbedaan warna dengan aslinya.

“Untuk mengetahui perbedaan vaksin asli dan palsu secara akurat dapat diketahui melalui uji laboratorium,” kata Kepala UPTD POM Dinkes Kota Bekasi, Ansori.

Sebelumnya, Bareskrim Mabes Polri telah menggerebek lokasi penjualan vaksin palsu di Jatibening (Pondokgede), Kemang Regency (Bekasi Selatan) dan Jalan Serma Hasyim (Tambun Utara) pada 16 Juni lalu. Sejumlah vaksin yang dipalsukan adalah vaksin campak, polio, BCG, tetanus, dan hepatitis B.

Lalu bagaimana di Kota dan kabupaten di Provinsi Kepri, serta rumah sakit atau klinik di Batam, apakah juga terbebas dari keberadaan Vaksi Palsu ini. Semoga vaksin palsu ini dapat terdeteksi secepat mungkin.(dedy/merdeka)

Google News WartaKepri

DPRD BATAM 2024

WARTAKEPRI