Kembalikan Nama Jalan Raja Kami dari Orchard Boulevard ke Nama Raja H. Ali Kelana

nama jalan raja ali kelana batam

HARRIS BATAM

WARTAKEPRI.co.id – Perkembangan Kota Batam yang begitu cepat berdampak positif dengan banyaknya jalan jalan baru yang dibangun agar dari satu lokasi ke lokasi yang baru dikembangkan saling terhubung. Karena masih kawasan pengembangan, akses jalan jalan baru tersebut secara perlahan menjadi akses jalan utama yang dilewati oleh masyarakat Batam.

Walau telah banyak dilewati pengendara, dan telah tumbuh kawasan perumahan baru, Pemerintah Kota Batam tidak serta merta langsung memberikan nama jalan baru tersebut.

Dan, baru pada tahun 2014 lalu, sejumlah jalan utama di Batam terutama jalan jalan telah berkembang dan belum ada namanya diberi nama resmi jalan. Pemerintah kota pun memberikan nama jalan dengan nama nama tokoh Melayu di Kepri, seperti nama jalan raja raja di Negeri Melayu.

Tidak ada permasalah dengan nama nama jalan yang dipasang oleh masyarakat Batam. Namun, ada satu nama jalan yang tiba tiba berganti nama menjadi jalan yang bukan nama tokoh Melayu.

Nama jalan itu adalah Jalan Orchard Boulevard yang sebelumnya adalah Nama Jalan Raja H.Ali Kelana. Pergantian nama itu juga bersamaan dengan pergantian rentang jarak nama jalan Raja H. Ali Kelana di peta google.

Dalam peta google, rentang jarak jalan R H. Ali Kelana mulai dari per tigaan Rumah Sakit Elisabeth Batam Kota hingga berakhir di jalan akses ke Bandara Hang Nadim, atau jalan Hang Tuah, tepatnya petigaan Perumahan Frensiana Garden Batam Kota.

Pergantian nama dan hilang rentang panjang jalan Ali Kelana inilah yang menjadi perbincangan hingga saat ini bagi beberapa kelompok masyarakat di Kota Batam.

Menurut penggiat lembaga sosial masyarakat, jalan Orchard Boulevard harus diganti lagi menjadi nama jalan R Ali Haji.

Dalam tulisan singkat LSM Garda Indonesia di pesan media sosial WA, Senin (7/3/2017) menuliskan tentang sejarahnya jalan disitu adalah nama raja raja. Termasuk Raja H.Ali Kelana.

Analisa GI

” Pada saat ada pembangunan Perum Podomoro pada tahun 2014 koq tiba tiba jalan tersebut berubah jadi jalan Orchad boulevad. Diduga pihak Podomoro sudah membeli jalan ini. Indikasinya tuk menaikkan gensi Perumahan Podomoro.

Dari pihak kelompok Melayu protes kepada kadishub. Dipimpin Udin pelor, tapi jln Orchad tetap terpasang. Sehingga saudara Udin Pelor memasang juga jalan. Raja H Ali Kelana. Maka satu jalan jadilah dua nama.

Atas laporan masyarakat. Kami GI membuat statemen di medsos akan mencabut nama jalan Orchad. Tapi keburu dicabut oleh dishub. Malah dua duanya dicabut. Sehingga sampai saat ini. Nama jalan tersebut status quo.

Saya sebagai ketua GI berhak tuk protes. Selain bentuk kepedulian terhadap publik. Mertua saya adalah Raja. Jadi saya juga punya kewajiban tuk menjaga marwah tanah melayu.. Dan para Pejuang Raja Raja.

Jangan gadaikan nama nama Raja. Ini bentuk pelecehan. Harus segera kembalikan nama Raja H Ali Kelana. Dan proses siapa yang terlibat dalam STREET GATE.Jangan ada yang coba coba back up. Ini soal marwah.” (*)

Opini :
Aldi Braga
Ketua Gerakan Indonesia

Editor: Dedy Suwadha

Google News WartaKepri