WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Seperti Diketahui, Kapal berjenis Oil Tanker MT. Zaleha buatan PT. Bandar Abadi Kota Batam Rabu (12/07/2107) Secara resmi bakalan melaut. Namun Tidak disangka Kapal MT Zaleha diambil dari nama sang ibunda tercinta pemilik Kapal MT Zaleha PT Pelayaran Umum Indonesia (Pelumin).
Dikabarkan Sebelumnya, PT. Bandar Abadi Ship Builder & Dry-Dock Perusahaan galangan kapal besok Rabu (12/07/2107) bakalan launching kapal berjenis Oil Tanker MT. Zaleha buatan PT. Bandar Abadi.
Kapal Oil Tanker MT. Zaleha ini merupakan pesanan khusus dari PT. Pelayaran Umum Indonesia ( Pelumin), sebuah perusahaan pelayaran dari Jakarta yang merupakan mitra perusahaan PT Pertamina (Persero).
Direktur PT. Bandar Abadi Ship Builder & Dry-Dock Maslina Simanjuntak di meja kerjanya selasa (11/07/2107) mengatakan “ Ya kami (PT. Bandar Abadi) besok Rabu (12/07/2107) Pukul 12.00 WIB akan launching-kan MT. Zaleha. Kapal MT. Zaleha ini merupakan pesanan dari PT. Pelayaran Umum Indonesia (Pelumin)“.
Disampaikan beliau, Inilah sejarah singkat pemberian nama MT. Zaleha :
Sebuah legenda keluarga terjadi beberapa tahun latu tepatnya 23 September 1914 lahir seorang pemuda yg bernama IBNU SUTOWO, setelah tumbuh dewasa IBNU SUTOWO bergabung dengan TENTARA NASIONAL INDONESIA.
Pada tahun 1940 seorang IBNU SUTOWO berhasil menyelesaikan pendidikan dokter di Surabaya lalu bertugas di Rumah Sakit Tentara di Palembang.
Ditempat tugas inilah seorang IBNU SUTOWO mendapatkan tambatan hati yaitu berkenalan dengan seorang wanita cantik putri Bp. H. Safei yang bernama ZALEHA, tidak telalu lama akhirnya pada 12 September 1943 ZALEHA binti H. SAFEI resmi menjadi istri IBNU SUTOWO Waktu terus bergulir seorang ZALEHA dengan sendirinya secara perlahan mulai terlibat dalam kegiatan suami sebagai tokoh militer.
Pada tahun 1957, Jendral Abdul Haris Nasution (KSAD) menunjuk IBNU SUTOWO untuk mengelola PT Tambang Minyak Sumatera Utara yg bernama PT Permina.
Pada tahun 1968, atas instruksi presiden SOEHARTO, PT. Permina digabung dengan perusahaan minyak milik negara lainnya dan berubah nama menjadi PT Pertamína. IBNU SUTOWO ditunjuk menjadi Direktur Utama.
ZALEHA mempunyai peran besar dibalik sukses bisnis IBNU SUTOWO dan selalu memberi dorongan serta pendapat positif kepada suaminya disamping harus mengurus dan mendidik putra putrinya sebanyak 7 orang.
Pada tahun 1976 IBNU SUTOWO mengundurkan diri darí Pertamina, untuk mengurus bisnis pribadinya.
Dalam mengurus dan membesarkan bisnis prtbadinya ZALEHA tetap dengan setia mendampingi suaminya dan sesekali bergabung dengan para istri prajurit Persit Kartika Candrakirana, saat itu IBNU SUTOWO berpangkat Letnan Jendral TNI.
Pada tanggal 12 Januari 2001 keluarga IBNU SUTOWO berkabung karena beliau meninggal dunia, pengelolaan bisnisnya dilanjutkan oleh istrinya begitu juga para putra putrinya sudah mulai dilibatkan dalam pengelolaan bisnis tsb yanhg bernama Nugra Santana.
Pada tanggal 19 Pebruari 2013 keluarga berkabung lagi karena ZALEHA berpulang ke rahmatulloh, dengan demikian bisnis pribadi keluarga sepenuhnya dikelola oleh putra putrinya.
Saat ini salah satu anak perusahaan Nugra Santana yaitu PT. Pelayaran Umum Indonesia (Pelumin) telah membangun sebuah kapal tanker, dan sebagai pengabdian putra putri kepada beliau terutama kepada ibunda maka nama ibunda diabadikan menjadi nama kapal yang baru selesai dibangun ini, agar nama ibunda kelak seperti nama ayahanda yg sudah melegenda lebih dulu secara nasional bersama nama besar Pertamina lahir dari tunas kecil atas kerja keras beliau hingga ahirnya mendunia. (Dede)