WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Meredupnya sektor industri galangan kapal di Kota Batam sangat berdampak terhadap roda perekonomian di Kota Batam. Kondisi ini tergambar jelas dari mulai banyaknya perusahaan yang gulung tikar atau memilih menutup perusahaan kemudian merelokasinya ke negara lain.
Dampaknya, secara angka diperkirakan angka pengguran kota Batam mencatat jumlah lebih dari 200 ribu jiwa untuk seluruh kota Batam. Djoko Mulyono, anggota DPRD Batam mengaku prihatin akan kondisi ini. Dan, Ekonomi Batam yang cenderung stagnan ini mendapat perhatian dari kalangan DPRD Batam
Djoko mengatakan sumber pendapatan asli daerah semakin tipis. Jika sebelumnya sektor galangan kapal cukup bisa diandalkan. Kini PAD Batam hanya ditopang oleh bidang pariwisata dan sejumlah sektor lainnya.
“Industri galangan kapal Batam lagi drop, paling tersisa sekitar 10 persen saja,” ucapnya pesimis, Selasa (3/10/2017).
Mengalami perekonomian yang tengah lesu, Batam jelas dipandang tak potensial oleh para investor. Kenaikan sejumlah komponen misalnya, air, listrik serta upah buruh yang naik setiap tahun menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah kota Batam agar mampu memberi stimulus agar perekonomian Batam bisa kembali ‘turn on’. (*)
Sumber: net/beritabatam