Apa Penyebab Ekonomi Batam Lesu dan Apa Solusinya, Ikuti Seminar 12 Oktober

Wirya Putra Silalahi

HARRIS BARELANG

WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Kondisi perekonomian Batam yang kian ngedroop, memaksa Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Kepri menggelar seminar dan talkshow

Mengusung tema “Solusi Membangkitkan Kembali Batam Menjadi Motor Ekonomi Nasional”, Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Kepri menggelar seminar dan talkshow dengan menghadirkan sejumlah menteri dan dewan pertimbangan presiden serta pengusaha ternama di tanah air.

Inilah disampaikan oleh Ir Wirya Putra Sar Silalahi Ketua Panitia kegiatan seminar dan talkshow, yang akan diagendakan Kamis (12/10/2017) di Hotel Harris Batam Centre mulai pukul 08.00 WIB.

Honda Capella

Dalam undangannya akan hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), Bambang PS Brodjonegoro.

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Sri Adiningsih. Chairman Jababaka Group, Setyono Djuandi Darmono, serta Deputi III Bidang Koordinasi Insfrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Maritim RI, Ridwan Djamaluddin.

Wirya Putra Sar Silalahi berharap dari seminar ini dapat tercetus pemikiran-pemikiran baru yang mampu mendongkrak perekonomian Batam sehingga Batam mampu kembali menjadi motor ekonomi nasional.

“ Batam ini dulu diciptakan sebagai kota industri, agar menjadi motor ekonomi nasional, dan itu sudah tercapai dan berhasil, namun akhir-akhir ini kondisinya kembali merosot. Ada banyak faktor tentunya yang mengakibatkan hal tersebut, salah satunya memang lesunya ekonomi dunia, dan tumpangtindihnya kebijakan pemerintah antara BP Batam dan Pemko Batam. Hal-hal inilah yang perlu kita diskusikan dan kita carikan solusinya, agar Batam mampu kembali bangkit,” ujar Wirya.

Dalam seminar yang audiensnya pemerintah (Pemprov Kepri, Pemko Batam dan BP Batam) serta pengusaha dan ekomom tersebut, antara peserta dan narasumber akan diberikan kebebasan dalam berinteraksi, sehingga tidak ada permasalahan yang tidak memiliki solusi yang tepat.

“ Kesimpulan dan poin-poin dari hasil diskusi itu nantinya akan kami bukukan dan akan kami serahkan ke pemerintah pusat, menteri-menteri terkait dan pemerintah daerah,” sebut Wirya.

Di bidang hukum dan pemerintahan, Wirya berharap dengan menerima laporan dan membaca poin-poin hasil diskusi tersebut, Presiden RI, Joko Widodo dapat segera menerbitkan PP yang mengatur ruang lingkup kewenangan antara BP Batam dan Pemko Batam.

“Saat ini banyak kebijakan yang saling tumpangtindih antara BP Batam dan Pemko Batam, sehingga banyak hal-hal terkait kebijakan tersendat, dan berakibat perlambatan pertumbuhan perekonomian. Kita ingin hal tersebut cepat teratasi dengan keluarnya PP tersebut,” sebut Wirya.

Sedangkan untuk perekonomian, alumni ITB angkatan 85 ini berharap hasil diskusi tersebut mampu menciptakan pola-pola baru bagaimana industri di Batam ini dapat kembali bergairah sehingga lapangan pekerjaan terbuka kembali.

“Dulu Batam sangat terkenal, karena memang gudangnya pekerjaan, orang dari mana-mana saja datang ke sini dan dapat kerja yang layak, tapi saat ini sudah terbalik, ribuan buruh sudah di PHK, pabrik satu per satu gulung tikar, sementara BP Batam masih berjibaku dengan masalah lahan dan lahan,” terangnya.

Bagaimana output dari seminar ini, mari tunggu ulasan dan liputannya di Kepri Media Group nantinya.(*)

Tulisan : novianto/batamclick.com

FANINDO