PADA umumnya usia muda sangat intensif dalam menerima sesuatu yang baru yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan baik secara fisik maupun psikis. Pada era modernisasi ataupun globalisasi, kawula muda adalah golongan yang paling kuat terkena pengaruh dari era tersebut apakah berdampak positif maupun negatif.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Pemko Tanjungpinang, Djasman menuturkan, menghindari terkena dampak negatif dari era tersebut, dibutuhkan tameng mencegahnya berupa kegiatan-kegiatan positif yang dapat memberikan pengaruh baik seperti kegiatan olahraga.
Kegiatan olahraga melibatkan aktivitas fisik, di samping menyehatkan raga juga dapat menstimulus kawula muda menciptakan prestasi-prestasi gemilang. Karena itu, ada beberapa kegiatan yang Dispora gelar baik olahraga dan kegiatan positif lain. Ada pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan, mengirimkan pemuda dalam program Kapal Pemuda Kepri/Nusantara, pendalaman pemahaman nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.
Pihaknya juga memberikan penghargaan kepada pemuda berprestasi, sosialisasi penumbuhan minat kewirausahaan bagi pemuda, pengembangan potensi pemuda yang mandiri dan kreatif serta banyak kegiatan lainnya. Semua ini bentuk kepedulian pemerintah kepada kawula muda.Ia berharap melalui kegiatan yang dilaksanakan dapat menciptakan olahraga maju dan Indonesia semakin jaya dalam berbagai bidang.
Dituturkannya, pemuda-pemudi adalah generasi penerus bangsa. Generasi pemimpin negeri ini silih berganti. Ada saatnya kaum pemuda akan menjalankan roda pemerintahan di negeri. Setiap zaman tantangannya berbeda. Kawula muda harus disiapkan menjadikan negeri jaya. Saat ini, banyak tantangan untuk pemuda. Terlebih dengan arus globalisasi ini yang membawa dampak positif dan negatif. Budaya barat mengalir deras dan perlahan mengikis budaya timur.
Ia juga mengingat, satu era baru sudah dimulai. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tidak bisa dihindari. Prestasi, keahlian, bahasa, pengetahuan merupakan benteng diri untuk mengikuti era tersebut. Kawula muda yang tidak membentengi diri bisa jadi penonton di negeri sendiri. Cepatnya kemajuan Informasi dan Teknologi (IT) juga membawa perubahan dalam industri dan aktivitas manusia di zaman ini.
Generasi milenial saat ini juga dihadapkan dengan tantangan menyambut Revolusi Industri 4.0 dan bonus demografi tahun 2030. Ingat, era Revolusi Industri 4.0 ini bukan akan terjadi namun sudah terjadi. Inilah era digitalisasi. Serba elektronik.
Bonus demografi Indonesia diperkirakan tahun 2030 nanti. Bisa disambut dengan baik karena kesempatan untuk kawula muda. Berpotensi menjadikan kawula muda menjadi orang penting tidak hanya di dalam negeri, namun juga di luar negeri.
Sejumlah negara akan kekurangan tenaga kerja ahli. Sedangkan bonus demografi ini menjadikan Indonesia salah satu negara dengan tenaga kerja produktif paling banyak. Peluang kerja banyak ketika banyak negara kekurangan tenaga kerja.
Namun di sisi lain, tantangan Revolusi Industri juga harus bisa terjawab. Bisa jadi, Revolusi Industri ke depan bukan 4.0 lagi. Bisa-bisa meloncat cepat dengan era yang lebih modern lagi. Pesan ini harus disadari dan kawula muda harus bersiap-siap menjadi orang penting di berbagai negara. Di saat peluang ke depan cukup banyak, tantangan saat ini banyak juga yang bisa menghambat bahkan merusak kaum pemuda.
Seperti yang diketahui bersama, banyak perbuatan negatif yang merongrong kawula muda. Salah satunya adalah narkoba. Barang haram ini bisa merusak generasi ke generasi. Para pemuda harus sepakat menolak. Narkoba musuh negara. Jutaan orang sudah dirusak karena itulah, yel-yel prestasi Yes, narkoba No selalu dikumandangkan dari Sabang sampai Merauke (Kini sering disebut dari Miangas sampai Pulau Rote).
Kini, istilah generasi millenial atau sering juga disebut generasi Y memang sedang akrab terdengar. Generasi yang hidup di zaman serba maju. Smartphone di tangan. Informasi terbuka lebar. Banyak hal baru di dunia maya yang bisa berdampak buruk. Ia mengingatkan kepada kaum muda, berkomitmen berfikir maju dan menyadari dukungan TI untuk kemajuan bangsa. (adv)