Puluhan Pemuka Agama Dunia Akan Berkumpul di Batam 14 Desember Mendatang

HARRIS BARELANG

WARTAKEPRI.CO.ID – Acara World Syahadah Council akan menggelar konferensi internasional di Planet Holiday Hotel, Batam pada 14 Desember mendatang.  

Taten Rustandi salah seorang panitia mengatakan, kegiatan ini ditujukan untuk menjalin kebersamaan baik sesama muslim maupun antarumat beragama. 

”Pada siang harinya konferensi akan dihadiri 1.500 peserta dari ulama, cendekiawan, guru, kaum muslimin. Ratusan peserta datang dari luar negeri, dan 30 ulama dari 25 negara,” kata Taten, Senin (10/12).

Pada tahun 2017 lalu kegiatan ini digelar di Malaysia, sementara tahun 2019 mendatang akan digelar di United Kingdom (Inggris).

Pada malam harinya kegiatan dilanjutkan dialog antaragama. Kegiatan ini rencananya diikuti 300 peserta dari Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Pembicara yang dihadirkan berasal dari dalam dan luar negeri. Kemudian dilanjutkan acara untuk umum di Masjid Agung Batam, Batam Center. Pembicara berkisar 15 orang, di antaranya pimpinan Pondok Pesantren Gontor, kemudian dari Kudus, dan Papua Nugini.

”Di Masjid Agung kita targetkan 2.000 peserta. Dilanjutkan acara di Tanjungpinang pada tanggal 16 Desember, sekaligus ditutup oleh Gubernur Kepri,” kata Vice President Global Syahadah Mission, Khadiijah.

Ulama-ulama yang akan hadir di acara ini berasal dari berbagai negara. Seperti Amerika Serikat, Indonesia, India, Libanon, Palestina, Tiongkok, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Kamboja.

Founder World Syahadah Council, Syekh Ismail Kasim mengatakan Indonesia dalam hal ini Batam dan Tanjungpinang menjadi tuan rumah untuk konferensi kedua. Batam dipilih karena lokasinya yang strategis dan mudah dijangkau dari negara-negara tetangga Indonesia.

”Kami mengundang 55 negara, tapi yang sudah konfirmasi hadir 20-25 negara,” tuturnya.

Ia menjelaskan penyaksian ini sangat penting untuk mencapai keamanan, kebahagiaan, keharmonisan. Menurutnya majelis ini sudah mendapat dukungan 2.500 ulama, pemikir, ahli politik Islam. Serta dukungan dari pemuka agama lainnya.

”Tujuan utama kami adalah membawa keamanan di bawah panji syahadah,” sebutnya.

Pada 14 Desember nanti juga akan diserahkan investasi tahap awal dari World Syahadah Council kepada Yayasan Al-Ikhlas Darussalam sebagai perpanjangan tangan di Indonesia. Dana 1,1 juta Ringgit Malaysia dari total rencana investasi RM 55 juta akan digunakan untuk pembangunan pondok pesantren.

”Dalam masa tiga bulan, pembangunan akan dimulai. Sistemnya akan mengikuti sistem pengajian pesantren di Indonesia. Tapi pengajar-nya datang dari seluruh dunia,” kata Syekh Ismail Kasim.

Dilansir melalui : Batampos.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24 PKP PROMO ENTENG