WARTAKEPRI.co.id, BINTAN – Plt. Gubernur Kepri Isdianto beserta rombongan meninjau penumpukan limbah minyak hitam yang berada di Pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban Bintan. Rombongan tiba dengan menggunakan Kapal Kepri 01, Selasa, tanggal 21 Januari 2020.
Isdianto hadir bersama Brigjen TNI Gabriel Lema (Danrem 033/WP), Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah (Danlantamal IV Tanjung Pinang), Kolonel Pnb Andi Wijanarko (Danlanud Raja Haji Fisabilillah (Rhf) Tanjungpinang), Kombes Pol. Hanny Hidayat S.I.K, M.H (Dirkrimsus Polda Kepri)
Ir. Yerry Suparna, M.M (Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemprov Kepri), Andri Rizal (Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov Kepri), AKBP Boy Herlambang, S.I.K, M.SI (Kapolres Bintan), Abdul Wahab (Pimpinan PT.BRC) Edi Marta (Manager Admin PT. BRC), Ray Tobing (Manager EHD PT. BRC)
Sekira Pukul 13.50 wib rombongan berangkat menuju Nirwana Gardens untuk melakukan peninjauan adanya Limbah Ter (minyak hitam).
Satu jam perjalanan, Pukul 14.45 wib Plt. Gubernur Provinsi Kepulauan Riau beserta rombongan tiba di Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) Nirwana Gardens Resort Lagoi.
Abdul Wahab (Pimpinan Pt. BRC) menyampaikan dengan adanya Limbah Ter menyebabkan berkurangnya peminat turis yang berlibur di Lagoi. Disampaikan juga Temuan minyak hitam di area BBIR Lagoi periode November 2019-Januari 2020 dengan Total 299 drum.
H. Isdianto, S.Sos, M.M. menanggapi masalah minyak ini dengan membuat barier (oil bump) di garis pantai kawasan BBIR Lagoi untuk menghambat Limbah Ter (Minyak hitam) sampai di Pantai.
” Kedepan Pemerintah Provinsi akan mengadakan rapat koordinasi dengan pihak swasta terkait adanya limbah Ter (minyak hitam) di Kab. Bintan,” terang Gubernur.(*)
Editor : Dedy Suwadha
Mengerikan..Begini Penampakan Foto Nelayan Korban Limbah Minyak di Perairan Bintan