Minggu Depan, Rupiah Ditargetkan Menjadi Rp.13.565 per-US Dollar

Angsana Gading

SAMIRA TRAVEL UMROH

WARTAKEPRI.CO.ID, Nilai tukar rupiah semakin menguat  melawan rupiah pada perdagangan Jumat (5/6/2020). Hal tersebut tertunya jauh melewati level psikologis Rp 14.000/US$. Hal tersebut dikarenakan aliran modal yang deras masuk ke dalam negeri.

Dilasir melalu CNBC Indonesia, apresiasi terus berlanjut hingga 1,6% ke Rp 13.835/US$ di pasar spot berdasarkan  data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang terkuat sejak 24 Februari lalu. Di penutupan perdagangan, posisi rupiah sedikit terkoreksi ke Rp 13.850/US$ atau menguat 1,49%.

Dengan dilewatinya level Rp 14.000/US$, rupiah kini mengincar level terkuat tahun ini yaitu Rp 13.565/US$, yang dicapai pada 24 Januari lalu. Level tersebut ternyata telah menjadikan Rupiah sendiri menjadi mata uang dengan kinerja terbaik nomor satu di Asia.

Honda Capella

Penguatan rupiah pada hari Selasa (2/6/2020) membentuk pola Black Marubozu jika dilihat dari grafik candle stick harian. Hal itu dikarenakan Rupiah membuka perdagangan Selasa di level Rp 14.480/US$ sekaligus menjadi level tertinggi harian, dan menutup perdagangan di level Rp 14.380/US$ sekaligus menjadi level terendah intraday.

Black Marubozu sendiri kerap dijadikan sebagai sinyal jika harga suatu instrumen akan mengalami penurun lebih lanjut. Dalam hal tersebut, nilai tukar dolar AS melemah melawan rupiah. Dengan kata lain, rupiah berpotensi melanjutkan penguatan. Hal tersebut dibuktikan dengan rupiah yang langsung melesat pekan ini, bahkan  menembus angka Rp 14.000/US$, bahkan melewati target penguatan hari ini Rp 13.890/US$ pada hari ini.

Kini target rupiah selanjutnya Rp 13.565/US$ yang merupakan Fibonnaci Retracement 100%, dan tidak menutup kemungkinan akan dicapai pada pekan depan.

 

Dilasir melalui: www.cnbcindonesia.com

 

Cek Berita dan Video lain di Google News FANINDO

HARRIS BARELANG