Jadi Inspektur Upacara Harlah Pancasila 2023, Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Kesultanan Deli

Jadi Inspektur Upacara Harlah Pancasila 2023, Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Kesultanan Deli
Jadi Inspektur Upacara Harlah Pancasila 2023, Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Kesultanan Deli
HARRIS BARELANG

WARTAKEPRI.co.id, JAKARTA – Presiden Joko Widodo bertindak selaku inspektur upacara memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Sisi Selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis, 1 Juni 2023. Presiden Jokowi yang tampak mengenakan pakaian adat Kesultanan Deli tiba di lapangan upacara sekitar pukul 07.58 WIB bersama dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Tepat pukul 08.00 WIB rangkaian upacara dimulai diawali dengan laporan komandan upacara, Kombes Pol. Alfian Nurrizal, kepada inspektur upacara. Kombes Pol. Alfian Nurrizal yang lahir di Sumenep, 10 Februari 1978 merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 2000 dan saat ini menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas Polda DIY.

Sementara itu, berperan sebagai perwira upacara ialah Kepala Staf Komando Garnisun Tetap I/Jakarta, Brigjen TNI Arkamelvi Karmani. Pria yang lahir di Jakarta, 10 Februari 1967 tersebut merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1989.

Dalam upacara tersebut, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo membacakan naskah Pancasila, sedangkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani membacakan naskah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Sementara itu, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman memimpin pembacaan doa selepas pemberian amanat oleh inspektur upacara.

Untuk diketahui, peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2023 mengusung tema “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global”. Adapun slogan atau tagline dari tema tersebut yaitu “Aktualisasi Pancasila, Energi Pertumbuhan Indonesia”.

Tampak hadir mengikuti upacara yakni Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, para pimpinan lembaga negara, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, para pimpinan lembaga pemerintah non-kementerian, para Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Ketua BPIP Yudian Wahyudi, dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

BACA JUGA Reaksi Ketum PDI Perjuangan atas Wacana Koalisi Besar Lima Parpol dan Presiden Jokowi

Amanat Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan Indonesia adalah negara besar yang harus duduk sejajar dengan bangsa lain sehingga tidak dapat didikte oleh negara mana pun dan siapa pun.

“Inilah Indonesia. Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat didikte oleh siapa pun, yang tidak dapat didikte negara mana pun, namun selalu siap berkontribusi bagi dunia,” kata Presiden Jokowi.

Jokowi mengatakan bahwa sebagai negara besar, Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa lain. Indonesia siap bekerja sama, siap memimpin, dan ingin bekerja sama, ingin berkolaborasi dengan negara manapun, dan menjadi titik temu serta jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia.

Menurut Presiden, ideologi Pancasila yang dipegang Indonesia membuat kepemimpinan negara diterima dan diakui dunia.

Kepala Negara menilai Presidensi G20 yang telah sukses dilaksanakan, serta Indonesia yang memegang Keketuaan ASEAN pada tahun ini merupakan bukti nyata bahwa Pancasila relevan tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia.

Toleransi persatuan dan gotong royong, kata Presiden, adalah kunci membangun bangsa yang kokoh.(BPMI Setpres/Tempo.co)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24
PKP PROMO ENTENG