Secercah Harapan Mardiah, RTLH Penuh Kisah

HARRIS BARELANG

WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Mazlan (65), pria yang memiliki keterbatasan dalam berbicara (tunawicara), warga RT 02, RW 09, Kelurahan Buru, Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, hanya bisa terharu meneteskan air mata.

Bagaimana tidak, rumah petak berukuran 6 X 12 meter yang dihuni selama puluhan tahun yang tidak jauh dari kediaman adik kandungnya, Mardiah (55) kini sudah direnovasi oleh tim Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117 Kodim 0317/Tanjungbalai Karimun.

Bersama dengan warga sekitar, tim Satgas bahu-membahu memperbaiki program fisik TMMD tahun 2023 di pulau Buru tersebut.

Disela-sela kesibukan memperbaiki rumahnya, Mazlan menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak. Dengan rokok kretek premium di jemari tangannya yang sudah mulai keriput sembari menyeruput secangkir kopi hitam.

Mardiah (55) sangat terharu dan bahagia, salah satu keluarganya Mazlan (65) mendapatkan bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari kegiatan TMMD ke-117 Kodim 0317/Tbk.(Foto: Aman)

Sesekali menghembuskan kepulan asap rokoknya ke langit-langit kamar, menandakan kepuasan batin yang kuat berkat bantuan TNI bersama rakyat.

Mardiah menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim Satgas TMMD, yang sudah banyak berkontribusi dan peduli kepada warga yang memang sangat membutuhkan hunian yang layak.

“Kami pihak keluarga merasa senang, kini Mazlan dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman,” kata Mardiah, Jum’at (21/7/2023).

Dimana menurutnya, jika hujan turun disertai angin kencang, rumah milik Mazlan tersebut pasti mengalami kebocoran, miris dan sangat memperihatinkan.

“Alhamdulillah, kini sudah tidak bocor lagi. Dan kami sekeluarga juga dapat beraktivitas tanpa adanya hambatan,” papar Mardiah.

Mardiah menambahkan, Mazlan sendiri yang hidup sebatang kara kesehariannya bekerja serabutan. Apapun ia lakukan untuk bertahan hidup.

“Pembangunan progam Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini sangatlah membantu dan dapat meringankan beban Mazlan,” katanya.

Sementara itu, Babinsa Buru Koramil 01/Balai, Serka Dedi Irianto menjelaskan bahwa, dengan tampilan yang cukup elegan bergaya minimalis, rumah Mazlan tidak lagi pantas disebut Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

“Lantainya menggunakan keramik, dindingnya terbuat dari papan, atapnya dari seng dan kerangka baja ringan, merupakan program tepat sasaran dan Mazlan merupakan bagian dari salah satu masyarakat yang sangat perlu dibantu,” tutur Dedi.

Hal ini tentunya kata Dedi menjadi prioritas utama pada pembangunan infrastruktur.

“Sarana dan prasarana fasilitas yang menjadi kebutuhan masyarakat di daerah, serta pembangunan rumah warga yang tidak layak huni dalam rangka memberdayakan masyarakat kepulauan (pesisir),” tandasnya.(Aman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24
PKP PROMO ENTENG