KUALA LUMPUR – Tim PUBG Mobile Alter Ego (AE) Ares Indonesia secara mengejutkan berhasil menjadi juara PMSL SEA Fall 2023, Minggu (27/8/2023) di Sunway Velocity Mall, Kuala Lumpur, Malaysia.
Perjuangan panjang 16 tim PUBG Mobile terbaik se Asia Tenggera pada 2023 dimulai sejak minggu awal Agustus 2023. Setelah melalui laga pertempuran dengan sistem liga dengan 20 tim terbaik Asia Tenggera untuk memperbutkan 16 tiket Grand Final.
Dan, akhirnya Minggu 27 Agustus 2023, Tim PUBG Alter Ego Ares Indonesia kembali juara dan mengharumkan nama Indonesia.
” Alter Ego menunjukan kemenanganya hanya satu hari terakhir pertandingan. Dari peringkat 13 atau 73 point ke 163 point atau mengumpulkan 90 poin dalam satu hari,” ujar Pasta dan Jeli selaku pembawa acara (caster ) dari PUBG Indonesia.
Untuk menang bagi AE sendiri Jalan terjal yang mereka lalui sejak hari pertama (Jumat) dan hari kedua (Sabtu) Grand Final. Dan, kemenangan ini langsung memdapatkan tiket ke laga tingkat Dunia ( PMGC) 2023 di Turki.
Sebagai juara, Alter Ego Ares berhak atas trofi juara dan hadiah uang tunai sebesar US$250 ribu. Bersama Alter Ego Ares, tim-tim Indonesia lainnya seperti Persija EVOS, Bigetron Red Villains, MORPH GPX serta Team RRQ sudah memberi usaha terbaik.
Perjalanan Alter Ego dari papan bawah klasemen pada hari pertama dan kedua Grand Final mulai terlihat sejak hari ketiga dari match 1, SANHOK. Alter Ego Ares masuk jajaran top 5 teams dan menapaki papan tengah klasemen. Performa yang solid dan mengagumkan, kembali Alter Ego Ares mendapatkan WWCD map ke-2 dan map ke-3 ERANGEL.
Sisanya, pada laga laga map ke-4, map ke-5 selalu masuk 5 besar dan selalu mendapatkan point pertandingan.
Hanya saja, pada laga penentuan atau laga ke 6 Map Miranmar dengan selisi nilai 160 dan Faze Clan 150 poin. Mestinya AE cukup bermain aman dan tenang. Namun, para pemain AE pada laga ini bermain menyerbu ke lawan lawan yang nampak di depannya. Setelah berhasil menghabisi MRPX, tiba tiba mereka di serbu tim Juara Dunia Vampaire dan kalah pada peringkat ke 16.
Kekalahan itu, membuat para pendukung Indonesia cemas, karena peringkat ke tiga Indonesia MRPX pulang, lalu disusul tim Indonesia lain PJEV Jakarta juga pulang. Pada posisi puncak kedua tinggal poin hidup Faze Clan tiba tiba bisa mendapatkan 6 poin tambahan. Selain itu FC masuk 6 tim tersisa yang tinggal.
Nasib berkata lain, Faze harus keluar dari sarangnya setelah Zona mengecil dan tidak berada di lokasi mereka. Sontak, FC menjadi sasaran tembak tim dari Philipina, dan Myanmar serta Thailand Xerxia.
Setelah Faze Clan dieliminasi, otomatis poin Alter Ego tidak terkejar. Sorak dan tangis pemain AE serta penonton yang datang ke Malaysia terlihat di layar. Bahkan, pemain AE tidak percaya kalau mereka juara Asia Tenggara. (*)
Editor : Dedy Suwadha