
JAKARTA – Penangkapan penyanyi dangdut Saipul Jamil oleh polisi baru-baru ini menimbulkan kontroversi. Hal itu setelah video kejadian tersebut menjadi viral di media sosial.
Saipul Jamil, yang diduga terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba oleh asistennya, Steven, dihentikan oleh anggota Unit Narkoba Polsek Tambora. Aksi penangkapan ini menjadi sorotan karena dianggap melibatkan langgaran prosedur.
Kehebohan mencapai puncaknya ketika Saipul Jamil terlihat histeris dan berteriak-teriak karena merasa seperti menjadi korban begal rampok yang hendak dibunuh. Video penangkapan tersebut menunjukkan aksi polisi yang menuai kecaman dan kritik dari masyarakat.
BACA JUGA: Banjir Landa Sejumlah Wilayah di Pekanbaru, Ini Kata Pj Wali Kota Muflihun
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi, seperti dilansir kompas, Selasa (9/1/2024) telah menugaskan Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk memeriksa anggota Unit Narkoba Polsek Tambora yang terlibat dalam penangkapan tersebut.
Syahduddi menegaskan bahwa jika terbukti ada pelanggaran prosedur, anggota polisi tersebut akan dikenakan sanksi.
Dalam konferensi pers, Syahduddi menyatakan, “Ketika ada indikasi pelanggaran prosedur dalam tindakannya maka kami tidak akan segan-segan memberikan punishment kepada setiap anggota yang melanggar.”
Untuk menjaga objektivitas, polisi yang terlibat dalam penangkapan telah dibebastugaskan sebagai penyidik selama pemeriksaan oleh Propam Polres Metro Jakarta Barat.
BACA JUGA: Dibakar Cemburu, Suami Siri Siram Caleg PPP Sumatera Barat dengan Soda Api
Syahduddi menjamin bahwa pemeriksaan Propam akan berlangsung objektif dan memberikan rasa keadilan bagi semua pihak.
Selain itu, polisi juga tengah menyelidiki orang yang ikut-ikutan dalam penangkapan Saipul Jamil, termasuk orang yang memakai hoodie merah dan berjaket polisi.
Kapolsek Tambora, Kompol Donny Harvida, menegaskan bahwa penyelidikan sedang berlangsung dan hasilnya akan disampaikan setelah terungkap.
Kapolres Metro Jakarta Barat membantah adanya pemukulan terhadap Saipul Jamil oleh anggotanya. Namun video penangkapan tersebut masih menjadi fokus perhatian dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. (*)
Editor: Denni Risman