Jangan Timbulkan Image Negatif Terhadap Lembaga TPQ di Batam

WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Pasca dilakukannya pemeriksaan oleh Kejati Kepri di Gedung Sasana R Soeprapto Kejaksaan Negeri Batam (18/4) terkait Bantuan Sosial (Bansos), masyarakat diminta agar jangan sampai memunculkan image negatif terhadap guru-guru atau organisasi TPQ yang seolah-olah sebagai tempat penyaluran dana bansos fiktif, ungkap Ketua Fraksi PAN Kota Batam, Safari Ramadhan, Selasa (19/4/2016).

Pada dasarnya, kata Safari yang juga Ketua BMG TPQ Batu Aji, segenap pengurus dan para guru TPQ se Kota Batam sangat mendukung langkah-langkah Kejati Kepri dalam rangka pengusutan kasus Bansos tahun 2011 lalu. Namun, janganlah sampai muncul pandangan negatif terhadap guru TPQ.

Safari Ramadan Partai PAN BatamPara guru sangat meyakini bahwa insentif TPQ tersebut, merupakan bentuk perhatian dari pemerintah. Tidak ada sedikitpun yang ditutupi, bahkan langkah itu sangat bagus dengan harapan kedepan sistem penyalurannya bisa lebih baik dan tidak ada lagi yang seperti ini, ujarnya.

Harris Nagoya

“Saya perlu mengingatkan kepada kita semua, jangan sampai muncul opini seakan-akan Lembaga Islam TPQ ini sebagai tempat menampung bansos fiktif. Sebab, kita tahu saat ini banyak opini-opini secara nasional yang menyudutkan organisasi atau ormas Islam. Jangan pula opini sesat itu sampai berkembang di Kota Batam,” katanya.

Lebih lanjut ditambahkannya, pengurus TPQ di Batam mendukung penyidik Kejati Kepri untuk menindaklanjuti dugaan penyelewengan dana Bansos Kota Batam tahun 2011. Kendati demikian, pemeriksaan tersebut jangan hanya dilakukan pada guru TPQ saja, sebab masih banyak organisasi sekolah dan kegiatan lainnya yang menerima dana bansos tersebut.

Menurutnya, tidak perlu menyebutkan organisasi mana saja yang menerima aliran dana Bansos tersebut. Akan tetapi, jangan dilihat arahnya kepada guru TPQ saja. Mereka itu cuma dapat insentif Rp 150 ribu perbulannya. Apabila mereka telah kapok untuk jadi guru ngaji, siapa yang ngajar anak-anak kita ngaji lagi.

“Saya sangat yakin guru TPQ mengajar tidak mengharapkan insentif itu, mereka itu adalah orang-orang yang bekerja dengan ikhlas. Kita sangat yakin tidak ada yang ditutup-tutupi dan yang dilanggar oleh para guru TPQ dalam penerimaan insentif tersebut”, ujarnya lagi.

Pada prinsipnya, jelas Safari, insentif yang diterima adalah bentuk kepedulian dari Pemko Batam. Ketika pemerintah Kota Batam menyalurkan insentif tersebut, para guru TPQ menerimanya.

Maka dari itu, diingatkan dan diharapkan kepada guru-guru TPQ untuk tetap bekerja menjalankan tugas seperti biasa, dan tidak perlu resah serta takut tentang pemeriksaan tersebut, pintanya.(san)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025