WARTAKEPRI.co.id, NATUNA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Natuna pelaksanaan sensus ekonomi 2016 yang bertujuan untuk mengumpulkan dan menyajikan data dasar seluruh kegiatan ekonomi sebagai landasan bagi penyusunan kebijakan, perencanaan, dan evaluasi pembangunan.
” Sasarannya adalah semua pelaku usaha yang ada di Indonesia, baik perusahaan, rumah tangga instansi pemerintah, maupun lembaga nonprofit,” ungkap Kepala BPS Natuna Bustami, Sabtu (28/5/2016) usai pelaksanaan sensus hari Akhir dijumpai Kantor BPS Natuna.
Bustami mengatakan, jumlah Blok sensus 169 Blok Sensus, dari mitra kerja rekrutan BPS berjumlah 114 petugas, staf organik BPS Natuna 20 orang ikut andil sukseskan sensus ekonomi. Satu orang petugas menjalankan 3 blok sensus di wilayah pencacahan Natuna.
” Alhamdulilah natuna, para petugas sangat sigap dan tercepat di Indonesia, ukuran kecepatan tersebut dilihat dari input web monitoring BPS yang terintegrasi ke Pusat,” kata Bustami.
Wakil Bupati Natuna Ibu Negesti Yuni Suprapti, juga udah didata oleh petugas Sensus, langsung didampingi kepala BPS kab Natuna Bustami Kepada wartakepri.co.id seperti terlihat dalam Foto.
Jumlah usaha udah di jaring baik dari mikro sampai besar.indikator ukuran besar adalah usaha rata rata omest 2,5 Miliar Ke atas.
Sensus ekonomi di jalankan BPS Natuna udah selesai terhitung dari bulan 1 Mei sampai 31 Mei meliput usaha ekonomi tersebar di 15 Kecamatan mencapai 6157 usaha terdata BPS Natuna.
Menurutnya, tujuan dari sensus ekonomi 2016 adalah mengumpulkan dan menyajikan data dasar seluruh kegiatan ekonomi, kecuali sektor pertanian, sebagai lembaga bagi penyusunan kebijakan, perencanaan, dan evaluasi pembangunan.
Ditambahkannya, sensus ekonomi dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Adapun sensus ekonomi 2016 adalah sensus keempat, dimana dilaksanakan diseluruh wilayah NKRI dan mencakup semua aktifitas ekonomi dan skala ekonomi, kecuali sektor pertanian.
Berdasarkan jumlah bangunan setiap seratus bangunan yang di sensus oleh Petugas tersebar di 15 kecamatan ada 36 kegiatan ekonomi rata rata di Natuna.
Kalau di bandingkan dengan negara tetangga seperti singapura setiap 100 bangunan ada 120 usaha atau kegiatan ekonomi.
Artinya, Lanjut Bustami,p endapatan masyarakat banyak penerima upah bukan usaha.
“Kalau penerima upah nasibnya ditentukan oleh bos pemilik usaha,” kata Bustami.
Bustami mencontohkan negara berkembang, negara berkembang umumnya , setiap satu persen pertumbuhan ekonomi akan menyerap tenaga kerja sekian banyak dan akan mengurangi tingkat penganguran.
Sedangkan dinegara maju pertumbuhan ekonomi di topang oleh jumlah usaha yang tumbuh ,jadi lanjut bustami.kalau indonesia hari ini berapa penganguran yang akan bisa bekerja sedangkan di negara maju berapa tenaga kerja merubah status menjadi pengusaha.
” Saya yakin natuna akan menjadi daerah maju dari sektor ekonomi karena peluang yang akan dikembangkan sangat banyak sekali sektor angaranya maritim kini belum maksimal tergarap,” tutup Bustami.(ricky)



























