WARTAKEPRI.co.id, NATUNA – Bupati Natuna Hamid Rizal bersyukur karena Natuna karena menjadi perhatian pemerintah pusat. Presiden Joko Widodo meminta agar ekonomi di Pulau Natuna dikembangkan, terutama yang terkait dengan perikanan. Selain itu, potensi besar ke pariwisata.
Permintaan Presiden itu disampaikan Gubernur Nurdin Basirun usai mendampingi Jokowi dalam kunjungan kerja ke Natuna. Nurdin sendiri dalam kesempatan itu menyampaikan potensi perikanan dan pariwisata di Natuna.
Oleh itu, masyarakat Natuna harus siap untuk menghadapai pembangunan yang mungkin tahun depan akan dimulai. Untuk mengembangkan tiga sektor ini, pemerintah akan gelontorkan dana hingga Rp 4,7 triliun.
Ketika dikonfirmasi, apakah benar pemerintah mensuplay dana sebesar itu, Bupati Natuna membantah soal besaran anggaran.
” Bukan dapat suntikan dana, tapi yang tepat usulan kegiatan yang kita ajukan ke Presiden jumlah sebesar Rp 4,7 triliun. Ini baru usulan mungkin bisa lebih,” kata Hamid. (3/7/2016). wartakepri.co.id
Selanjutnya nanti Presidenlah yang menentukan melalui Menteri yang terkait, mana yang di prioritaskan untuk di bangun.
Pada berita sebelumnya, Kepulauan Natuna merupakan wilayah strategis karena merupakan wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Vietnam, dan Kamboja dan merupakan wilayah laut Indonesia yang menjadi jalur utama pelayaran laut dunia, terutama bagi kapal-kapal yang hendak menuju Hongkong, Jepang, dan Korea.
Di sektor industri perikanan, Presiden mendapatkan laporan bahwa produksi sektor kelautan dan perikanan di kawasan Natuna saat ini hanya sebesar 8,9%. Presiden meyakini kawasan tersebut masih memiliki potensi yang luar biasa besar untuk dimanfaatkan.
” Oleh sebab itu, ini perlu dipercepat lagi sehingga bisa mendatangkan manfaat bagi kita,” tambah Presiden.
Terkait dengan pengembangan sektor migas di kawasan Natuna, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dalam rapat terbatas sebelumnya telah melaporkan bahwa dari 16 blok tersebut, baru 5 di antaranya yang sudah berproduksi, sementara sisanya masih dalam tahap eksplorasi dan terminasi.
Berdasarkan laporan tersebut, Presiden Joko Widodo juga meminta untuk dilakukan percepatan pembangunan agar dapat menunjuang produksi migas di kawasan Natuna.
Lebih jauh, Presiden juga menginstruksikan kepada jajarannya agar meningkatkan usaha penjagaan sumber daya alam dan kedaulatan wilayah Indonesia, khususnya di kawasan Natuna yang diyakini Presiden sebagai pintu gerbang kedaulatan Indonesia.
Terhadap pembangunan infrastruktur pertahanan di kawasan tersebut, juga diinstruksikan Presiden untuk segera dimulai.
“Di sektor pertahanan, untuk menjaga sumber daya alam dan kedaulatan kita, dalam rapat terbatas yang lalu telah saya perintahkan kepada TNI, khususnya TNI AL dan Bakamla, agar meningkatkan patroli dan penjagaan di wilayah Natuna. Infrastruktur yg ada di Natuna yang perlu dibangun dan diperbaiki saya kira juga harus dimulai,” ucap Presiden saat menggelar rapat terbatas di Jakarta beberapa waktu lalu. (ricky).

























