Proses pemadaman dilakukan warga setempat dibantu TNI dari Polri Natuna. Api sempat menjalar sampai menjilat dinding Sekolah Taman Kanak kanak TK Pertiwi dengan peralatan seadanya berjibaku menyiram akibat medan yang cukup sulit untuk dilalui sehingga proses pemadaman kurang efektif.
Untung saja setelah 30 menit Mobil Pemadam Kebakaran Milik Damkar datang menguasai medan Api dapat dijinakan.
Menurut Kapolres Natuna juga menijau ke TPK , AKBP Charles Manuju sinaga ,mengatakan titik api terus bertambah yang diakibatkan hembusan angin cukup kencang ditambah lahan perkebunan serta kondisi pepohonan yang mengering akibat musim kemarau yang melanda wilayah Natuna saat ini, Minggu (29/8/2016) di TKP.
Kondisi medan atau akses menuju lokasi kebakaran yang cukup sulit juga menjadi salah satu penyebab kesulitan untuk memadamkan.
“Saat ini sedang musim kemarau, lahan perkebunan masyarakat dan pepohonan menjadi kering, ditambah angin kencang membuat titik api terus bertambah.
Selain itu, kondisi medan yang sulit membuat warga dibantu TNI dan Polisi semakin sulit memadamkan api,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam satu pekan terakhir ini, kebakaran lahan warga sudah dua kali.
Namun kali ini kebakaran semakin parah daerah bunguran Batubi jalan menuju Kelarik.
Informasinya, ada lahan Gambut dilapan titik di Bunguran Batubi yang sudah terbakar.tutur charles meninjau ke TKP setelah memantau pemadaman dilakukan tak jauh dari RSUD .
lanjut Charles, hari ini saya meamntau dua kebakaran di natuna areal perkebunan di RSUD sampai ke Jalan Menunju kelaik.ujar charles.
Dia menambahkan dari Januari hingga agustus 2016 Natuna menyumbang titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) cukup tinggi dari data terhimpun tercatat ada148 titik kebarakan lahan Hutan dan Lingkungan pemukiman masyarakat.
“ Kami lakukan pengamatan terus menerus jangan sampai ada masyarakat yang membakar.
Kita juga berupaya memberikan penyuluhan pada masyarakat untuk diberi pengertian untuk tidak membakar hutan dan menebang hutan untuk membuat ladang dan kepentingan pribadi.Hutan merupakan tempat cadangan air, biosfer, dan hayati,”ujar Charles.
Sementara itu, Kasi Damkar Natuna, Elkadar Lesmana Dia mengatakan kebakaran ini sudah berlangsung selama dua hari yakni sejak Jumat (26/8) lalu. Akibat kebakaran tersebut, sekitar 5 hektare lahan gambut milik masyarakat terbakar
Luas lahan yang terbakar diperkirakan akan terus bertambah melihat kondisi api yang masih terus menjalar. Cuaca panas, hembusan angin serta keterbatasan air dan peralatan membuat proses pemadaman semakin sulit.
“Kami khawatir api akan terus menjalar ke kebun warga di sekitar lokasi kebakaran di Jalan meunu kelarik,” ucapnya.
Saat ini mobil pemadam kebakaran tidak mampu secara maksimal untuk mengatasi kondisi kebakaran ,mengigat mobil pemadam kebakaran milik pemda natuna jumlahnya terbatas untuk.saat lanjut elkadar,
Mobil damkar saat ini terbatas pengoprasikannya mobil damkar natuna hanya berjalan satu unit saja itupun hanya bisa menjangkau seputaran kota ranai saja.tutur El kadar.
Dia Berharap agar ada penambahan sarana pemadam armada mobil kebakaran di Natuna,pungkasnya.
Pantauan wartawan, kebakaran sudah mulai teratasi. Namun bara api serta kepulan asap yang membubung tinggi masih terlihat di sejumlah titik. Meski begitu, masyarakat dan TNI AL serta polri masih berjaga-jaga dan berusaha memadamkan sisa-sisa api. (rikyrinov)



























