WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Tidak terlintas dalam pikiran Muhamad Halil (26) TKI yang selamat dari tenggelamnya kapal bermuatan TKI pada Selasa (2/11/2016) untuk berpisah dengan istrinya Aisyah (28) untuk selamanya.
Halil dengan nada merendah dan bibir gemetar mengatakan, dirinya tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya mengingat kata-kata terakhir yang sempat diucapkan istrinya sebelum berangkat dari tempat penampungan Malaysia ke Batam.
” Abang kalau sampai di Lombok, saya tak mau bicara dengan abang,” tutur Halil sedih.
Katanya, sebelum berangkat dia sudah berfirasat buruk dan hatinya tidak tenang. Selain itu saat hendak berangkat dari penampungan ke pelabuhan, sempat 5 kali dioperasi Polisi Malaysia.
” Saya sudah berfirasat buruk dan tak tenang. Saat jalan pun 5 kali dapat operasi petugas,”kata Halil.
Selain itu, disaat kapal yang ditumpangi dihantam gelombang dan akhirnya kandas di karang, istrinya sempat mengajaknya untuk duduk lebih dekat dengannya.
” Sebelum kejadian istri saya bilang, abang duduk dekat lagi dengan saya sambil dia peluk saya bersama anak kawan saya namanya Nazua yang belum ditemukan,”ungkap Halil.
Katanya, dirinya sangat bersyukur karena istrinya Aisyah sudah ditemukan bersama Mahrun iparnya, Zainap istri iparnya dan Maysharo kawan dari istrinya.
” Saya bersyukur istri saya ditemukan dan bisa pulang ke kampung. Saya pasrahkan kepada Allah atas semua ini,”ungkap Halil perlahan.(alvin lamaberaf)




























