Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lanud Raden Sadjad Natuna ‎

WARTAKEPRI.co.id,NATUNA – Seluruh anggota dan keluarga besar Lanud Raden Sadjad mengikuti acara pengajian dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1438 H/2016 M di Mesjid Mina Lanud Raden Sadjad, Kamis (15/12/2016).

Hadir juga pada acara sore tersebut, Komandan Lanud Raden Sadjad Kolonel Pnb Nurtantio Affan,SE.,MH beserta ibu. Danlanud Ranai saat sambutannya mengatakan bahwa perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat.

Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Harris Nagoya

Nabi Muhammad SAW membawa amanah Allah SWT yang tujuannya memberikan kesejahteraan, keselamatan, kasih sayang, dan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akhirat.

Serta maksud dan tujuannya adalah untuk mengenang dan menampakkan cinta umatnya kepada nabinya dan tidak akan melupakan sejarah Nabi Muhammad SAW, kata Danlanud.

Lebih lanjut Danlanud mengatakan, sebagai umat muslim kita semua pasti menghormati dan mengagumi beliau sebagai Al-Amin dan Rahmatan Lil Alamin, dengan mengikuti keteladanan beliau yang luar biasa sejak sebelum menjadi nabi hingga kerasulannya, kata Danlanud.

Amanah Rosullulah dibawa di atas landasan iman, islam, dan ihsan, itulah bangunan risalah Nabi yang berdiri tegak, tumbuh, dan berkembang subur ke seluruh jagat raya.

Usai sambutan Danlanud dilanjutkan tausiyah yang disampaikan oleh KH. Amin Tohari, Pimpinan pondok pesantren Sebadai Ulu Desa Kelanga Kec. Bunguran Timur Laut.

Penceramah mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW, spesial dijadikan oleh Allah SWT sebagai contoh dan teladan bagi setiap orang yang beriman kepada Allah SWT.

Syahadat yang termasuk juga rukun Islam yang pertama yaitu syahadatain yang artinya dua persaksian, syahadat tauhid dan syahadat rasul.

Mengakui, percaya taat kepada Allah SWT dan mengakui, percaya dan taat kepada Rasulullah. Yang bermakna satu-satunya dzat yang disembah hanyalah Allah SWT dan setiap perintah Allah dijunjung tinggi dan dilaksanakan, kata penceramah.  

Lebih lanjut penceramah mengatakn bahwa untuk menuju kesuksesan adalah melalui jalan yang di lalui oleh Rasulullah, amal apapun yang kita kerjakan kalau tidak sesuai contoh maka amal kitapun tidak akan diterima Allah SWT.

Sebagai contoh pelaksanaan sholat. Di dalam Alqur’an tidak pernah ada satupun ayat yang menjelaskan bagaimana cara melaksanakan sholat, yang ada cuma perintah untuk sholat.

“Kita tahu bagaimana tata cara sholat karena kita mengikuti contoh Rasulullah.
Maka Rasulullah itu pasti, jelas dalam setiap keadaan, apapun amalan yang kita buat mencontoh Nabi Muhammad SAW”, kata penceramah menjelaskan.

Tausiyah agama berakhir menjelang adzan magrib yang dilanjutkan dengan sholat magrib berjamaah dan ramah tamah seluruh anggota Lanud Raden Sadjad.(Pen-RSA/Rikyrinov)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025