WARTAKEPRI.co.id, NATUNA – Program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menjadikan kawasan Selat Lampa di Perairan Natuna sebagai salah satu sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) secara bertahap mulai menunjukkan hasil.
Pembangunan kawasan Selat Lampa ini dipilih karena dinilai paling strategis sebagai pusat perikanan di perbatasan Laut Cina Selatan.
Kabupaten Natuna memiliki 99 persen perairan dari seluruh wilayahnya, dengan potensi kelautan dan perikanan yang melimpah, serta berbatasan dengan beberapa negara tetangga dan berada pada jalur strategis lintas-maritim menuju Asia Tengara.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dalam beberapa kali kesempatan mengatakan pembangunan SKPT ditujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan, meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat, serta mendorong pendapatan devisa melalui ekspor, dan meningkatkan pendapatan nelayan.
“Potensi Natuna sangat besar, sumber daya ikan akan terjaga, mari kita bekerja sama, di sini nanti akan menjadi sentra pendaratan ikan, akan menjadi pendapatan daerah dan menjadi lapangan kerja baru buat masyarakat Natuna,” ujar Susi usai melakukan peninjauan pelabuhan Selat Lampa, beberapa bulan lalu damping Bupati Natuna A.Hamid Rizal.
Saat wartakepri.co.id, Senin (30/1/2017) Meninjau proyek sentra perikanan terpadu di Selat Lampa tampak terlihat bangunan Gedung terlihat progres pencapaian bangunan hampir mencapai 70 persen dimana bagunan kantor jalan menuju ke lokasi gudang ikan telah berdiri kokoh.
Pemandangan alam yang asri dengan iklim yang bersih menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung melihat lebih dekat.
Dengan kemasan penataan pembangunan yang lebih baik,Selat Lampa diharapkan selain sebagai salah satu pusat untuk mengerakan roda perekenomian juga sekaligus menjadi pusat wisata.
Rencana Pengembangan
Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Zulficar Mochtar menerangkan pembangunan pelabuhan Selat Lampa diupayakan untuk peningkatan pengelolaan perikanan tangkap dari 9,3% menjadi 40% dari total stok ikan lestari.
Pihaknya juga akan memberikan alokasi tambahan 200 kapal lokal Natuna (< 30 GT) dan mengupayakan pengalihan 400 kapal eks cantrang (> 30 GT) dari pantai Utara Jawa untuk melaut di perairan Natuna.
“Melihat potensi Natuna sangat besar, ikan banyak karena kapal asing sudah tidak ada seharusnya hal ini bisa dimanfaatkan dengan optimal oleh nelayan kita,“ katanya.
Pembangunan pelabuhan perikanan Selat Lampa seluas 3 hektar akan segera dirampungkan dalam tahun ini agar dapat difungsikan. Hingga saat ini, dermaga untuk tempat sandar kapal perikanan sudah selesai sehingga dari sisi laut sudah dapat digunakan.
Pembangunan yang dikebut saat ini adalah fasilitas di darat seperti kantor pelayanan terpadu, tempat pelelangan ikan, tempat perbaikan jaring, solar packet dealer nelayan dan cold storage serta fasilitas lain.
Zulficar menambahkan dengan target hasil produksi 400 ribu ton per tahun, dia berharap dapat mendatangkan calon investor nasional untuk industri pengolahan perikanan, yang berorientasi pada nilai tambah dan tujuan ekspor.
Selain itu juga mendatangkan calon pembeli untuk pasar nasional maupun ekspor yang dimotori oleh BUMN Perikanan dan swasta nasional.
Informasi tambahan Selat Lampa menjadi salah satu favorit para tamu untuk dikunjungi karena lokasi alamnya yang sangat indah.
Selat Lampa yang dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi berhadapan dengan lautan luas dan juga pulau-pulau yang berada di Kecamatan Pulau Tiga. (rikyrinov)




























