WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Pernyataan BP Batam tentang kemungkinan alih fungsi kawasan perumahan menjadi peruntukan lain yang disampakan melalui Deputi III BP Batam, RC Eko Santoso Budianto saat memaparkan mengenai lahan di Batam ikut, menciptakan keresahan dikalangan pengusaha dan masyarakat di Batam.
BP Batam seyogianya menciptakan kesejukan dan tidak menciptakan kegaduhan baru setelah sebelumnya pengusaha dan masyarakat dibuat gaduh akibat kenaikan UWTO.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPC FORPPI Kota Batam, Marthen Tandi Rura. Menurut Marthen, sangat memprihatinkan, BP Batam mengeluarkan seperti itu ditengah kondisi investasi yang lesu di Batam.
” BP seharusnya fokus meningkatkan investasi bukan membuat pernyataan yang meresahkan warga,” tegas Marthen, dalam siaran persnya, Kamis (16/3/2017).
Dunia usaha menurut Marthen butuh kepastian dan kenyamanan berinvestasi termasuk kepastian soal hak atas perpanjangan lahan yang sudah diperoleh dan memiliki bangunan diatasnya.
Marthen justru mengkritik BP Batam yang justru melempar statement tentang alih fungsi kawasan perumahan untuk kepentingan lain yang jelas – jelas sudah memiliki legalitas yang sah.
Disatu sisi, lahan tidur yang sudah dialokasikan tetapi tidak dibangun, justru dibiarkan tanpa tindakan tegas.
“ Kalau BP ingin serius, lahan tidur itu dulu diselesaikan, bukan menciptakan ketidakpastian baru tentang lahan yang sudah ada bangunan resmi diatasnya,” kata Marthen.
BP Batam menurut Marthen seharusnya merangkul pengusaha dan masyarakat misalnya dengan memberikan informasi yang jelas tentang proses perpanjangan UWTO yang akan berakhir masa sewanya.
Dengan cara seperti itu, maka investor yang sudah memiliki bangunan di Batam tidak berpikir untuk berpindah ke daerah lain.
Disisi lain, Marthen mengkritisi kinerja BP Batam. Menurut Marthen, seharusnya BP meningkatkan kinerjanya dengan mengenjot nvestasi sebagai tujuan awal pedirian BP Batam.
Disamping itu, BP dinilai dalam beberapa bulan ini, masih sibuk mengenai masalah lahan, sementara fungsi BP yang lain seperti peningkatan pariwisata, perdagangan dan alih kapal malah tidak banyak berbuat.
“ BP Batam itu punya banyak sekali tugas dan fungsi, kenapa justru hanya lahan yang terus di otak-atik. Apakah sektor lain diabaikan? tanya Marthen.
Marthen menyarankan agar kedepan tidak ada lagi isu-isu yang dilempar pejabat BP Batam yang buat keresahan dan berpotensi menciptakan kegaduhan di kalangan dunia usaha dan masyarakat.
“Semua harus berpikir bagaimana memajukan ekonomi Batam,” pinta Marthen.
Marthen berjanji, jika statemen seperti ini terus berulang, maka FORPPI tidak segan-segan melaporkan ke Presiden dan Kementerian terkait agar mendapat perhatian serius.
Marthin berharap, semua pihak kembali memikirkan cara agar ekonomi Batam kembali berjaya seperti di masa lalu.(r/ded)


























