WARTA KEPRI .co.id, BINTAN – Pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat Kabupaten Bintan membawa kebanggan bagi sekolah yang diwakili siswa dalam bertanding. Ajang yang dibuka oleh Wakil Bupati Bintan Drs. H. Dalmasri Syam, MM di Lapangan Remkas Kelurahan Kawal Kecamatan Gunung Kijang, Kamis Pagi (13/4/2017).
Dan, khusus untuk cabang Karate yang ada pada O2SN ini, Karateka Gokasi Kabupaten Bintan berhasil menunjukan prestasi yang membanggakan bagi sekolah dan Dojo.
Menurut Nurul, pendamping atlet yang bertanding, mereka yang berhasil meraih medali adalah Mahidir Rahman, yang turun di Kategori Kata dan Kumite tingkat SMP. Mahidir berhasil perolehan 1 medali emas kata, 1 medali emas kumite
Satu lagi Karateka Gokasi atas nama Filta Maulidina, yang turun di Kategori Kata dan Kumite dgn perolehan 1 medali perak untuk Kata, dan 1 medali perak untuk kumite.
Sebelumnya, kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) ini untuk tingkat SD dan SMP se-Kabupaten Bintan. Kegiatan bersamaan dengan pelaksanaan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).
Ajang ini diikuti oleh 10 kontingen dari Kecamatan se-Kabupaten Bintan yang terdiri dari Kecamatan Tambelan dengan 46 orang peserta, Kecamatan Bintan Pesisir sebanyak 98 orang peserta, Kecamatan Teluk Bintan 55 orang peserta, Kecamatan Toapaya 60 peserta, Kecamatan Mantang 50 orang peserta, Kecamatan Teluk Sebung 72 orang peserta, Kecamatan Bintan Timur 78 orang peserta, Kecamatan Bintan Utara 65 orang peserta dan Kecamatan Gunung Kijang sebagai tuan rumah menurunkan 77 orang peserta.
Lomba ini nantinya terdiri dari beberapa kategori cabang, diantaranya cabang Atletik, cabang Futsal, Tenis Meja, Karate, Silat, Nyanyian Solo, Cipta Puisi, Membaca Al-Qur’an, Melukis dan beberapa cabang olahraga serta seni lainnya.
Didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan Tamsir, S.Si, M.Si dan beberapa Kepala OPD terkait lainnya serta Camat se-Kabupaten Bintan, Dalmasri mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang sarat akan makna dan nilai jasmani maupun rohani.
Dari fisik sampai kemampuan para siswa diadu dalam ketangkasan dan kecakapan di cabang olahraga dan seni, selanjutnya mental para siswa pun diasah untuk menjadi mental pejuang dalam kompetisi yang dikemudian hari dapat menjadi generasi penerus yang berdaya saing.

“Atlit muda harus dibina dan dilatih semaksimal mungkin, dan Pemerintah Daerah memberikan wadah seluas-luasnya untuk mengembangkan segala potensi yang ada. Mental para atlit harus seperti mental pejuang, yang menang terus pertahankan prestasi yang kalah terus melatih diri” ungkap Dalmasri saat menyampaikan sambutannya. (dedy swd)




























