WARTAKEPRI.co.id, NATUNA – Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna, menggelar rapat kerja bersama jajaran Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Natuna.
Rapat yang dihadiri sebagian besar pimpinan dan anggota komisi yang membidangi kesehatan ini, membahas tentang pelayanan kesehatan bagi warga Natuna melalui sarana Puskesmas dan Puskesmas Pembatu (Pustu), Selasa (18/7/2017).
Ketua Komisi 1 DPRD Natuna, Wansofyan mengatakan rapat kerja ini bertujuan meningkatkan sinergitas sekaligus memperlancar kerja sama antara komponen, terkait pelayanan kesehatan.
Diungkapkan Wansofyan, berdasarkan laporan masyarakat diserap dewan, masih banyak pelayanan kesehatan yang harus disempurnakan. Masalah ini, katanya, merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan legislatif.
” Kami sering mendengar kelangkaan obat dan oksigen di puskesmas. Kedepan kita tidak mau lagi mendengar cerita ini harus tersedia, kita akan akomodir usulan dinas kesehatan, untuk masyarakat harus kita utamakan,” ungkap Wansofyan.
Lanjut Wansofyan, semua pihak menyadari bahwa ada beberapa hal yang perlu dilakukan penyempurnaan pelayanan kesehatan.
” Mudah mudahan, melalui komunikasi dalam rapat kerja ini menampung persoalan dan tentunya dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,” tuturnya.
Hal senada sampaikan Jarmin Anggota DPRD dalam rapat itu, untuk memperlancar kerja sama dengan semua stakeholder yang menangani pelayanan kesehatan, pihaknya akan turun ke Rumah sakit RSUD Natuna dan berapa puskesmas.
” Kita tidak ingin mendengar laporan di meja rapat saja, kami akan turun ke beberapa puskesmas dan Pustu untuk mendengarkan dengar pendapat dengan jajaran petugas di puskesmas dan RSUD ,” ujar Jarmin.
Data terhimpun Dari 75 Desa terdapat 43 pustu tersebar tiap desa dalam rapat tersebut pihak dinas kesehatan mengakui masih banyak terdapat berbagai kendala diantaranya 22 pustu kondisi cukup baik , sedangkan 14 rusak kecil,4 rusak sedang dan 3 rusak berat.
Lanjut Jarmin, cukup banyak kita melihat postu tersebar di desa namun ada kami lihat yang tidak berpenghuni bahkan jauh dari kata bersih sementara Puskesmas itu sarana untuk orang agar sehat.
” Banyak kami lihat pustu di desa desa sangat bertolak belakang sekali dari kata bersih, bagaimana orang akan sehat sementara fasilitas kebersihan saja tidak diperhatikan,” ujar Jarmin.
Lanjut Jarmin, kedepan Pustu itu perlu ditata kelola kembali oleh Pihak Dinas Kesehatan dan perangkat desa mana yang menjadikan kewenangan dinas teknis maupun Pustu telah dibangun oleh PNPM serta Desa itu sendiri.
Hal sama dikatakan Heri marka Anggota DPRD Natuna dalam rapat Komisi I membutuhkan data dan informasi dari dinas terkait Pustu program kerja mereka.
” Kami butuh data berupa angka penduduk menerima Kartu Sehat Apakah sudah terakomodir dalam bantuan Pemerintah Daerah atau belum,”kata Heri marka.
Kemudian untuk BPJS lanjut Heri Marka, masih banyak dikeluhkan oleh masyarakat desa, khususnya mekanisme penggunakan BPJS KIS di rumah sakit.
” Sangat diharapkan BPJS untuk lebih aktif mensosialisasikan cara penggunaan KIS. Jika ada masalah pasti ada solusinya,”ujar Heri Marka.
Sedangkan dari Dinas Kesehatan terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) induk Kecamatan, serta Puskesmas Pembantu.
Pelaksana tugas Dinas Kesehatan Natuna, Abdul gani mengatakan, mutu pelayanan yang terakreditasi merupakan komitmen Dinkes Kabupaten Natuna dalam mendukung visi misi Pemerintah.
“ Fokus kita masih seperti Nawa Cita bapak Presiden, yakni kita menghadirkan Negara dari pinggiran. Jadi kita masih meningkatkan akses, dan kita juga sudah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan agar seluruh warga dapat merasakan pelayanan kesehatan perlu kerja sama baik,” Ungkap Abdul gani Plt Kadis Kesehatan.
Sementara program kerja di bidang-bidang kesehatan lainnya, yakni Dinkes masih akan melanjutkan program kerja jangka panjang seperti menekan angka kematian ibu dan anak, pemberantasan penyakit. (*)
Tulisan : Rickyrinovsky



























