Dinas Pertanian Natuna akan Kirim 10 Tenaga Kecamatan ke Lembang

HARRIS BARELANG

WARTAKEPRI.co.id NATUNA – Menjawab tantangan perkembangan sektor pertanian yang terus maju berbagai inovasi terkini ketahanan pangan ak‎an dihadapkan pada tantangan berat. ‎Dinas pertanian Kabupaten Natuna mulai melakukan pembenahan mengenai rencana strategi pertanian.

Bulan Agustus dinas pertanian akan mengirim petugas UPTD kecamatan 10 orang untuk mendalami ilmu ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Inputnya dari pelatihan ini, ke depan jumlah penyuluh sesuai dengan jumlah desa.
“Seorang petugas seharusnya memegang satu desa,” ungkap Tengku Fauzan tambusai ketika dihubungi wartakepri.co.id, rabu (26/7/2017).

Selama sepuluh hari mereka akan diberi pembekalan materi dan praktek lapangan.

Fauzan tidak menampik Keberadaan penyuluh pertanian sangat penting sebab berapa tahun terakhir di natuna para petani kurang bimbingan,mereka berhak mendapatkan bimbingan dari para penyuluh demi meningkatkan hasil usaha dan kesejahteraan para petani.

Dinas pertanian berjanji akan dorong Desa melalui perangkat desa untuk dapat menciptakan tenaga penyuluh desa, nantinya merekalah sebagai ujung tombak pertanaian desa tentunya kegiatan ini bisa di singkronkan dengan program badan pemberdayaan masyarakat desa.

“Dari desa bisa menciptakan personil untuk jadikan tenaga penyuluh desa tentu bisa memecahkan masalah pertanian desa,”ujarnya.

Selain inovasi dan pengembangan teknologi, optimalisasi insentif di sektor pertanian diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan desa Karenanya, memastikan penggunaan dana desa berdampak pada percepatan proses swasembada pangan. 

Dana desa, kata Fauzan dapat digunakan untuk memfasilitasi sarana dan prasarana pertanian agar lebih memadai. 

“ Saya yakin dengan program pemberdayaan masyarakat desa lewat dana desa yang digelontorkan pemerintah saat ini dapat meningkatkan program pemberdayaan petani di desa-desa,” kata Fauzan.

Diakui Fauzan Kurangnya penyuluhan tanpa disadari telah menimbulkan krisis bagi petani di mana aki­bat makin tingginya tingkat kegagalan panen atau sa­ngat rendahnya produktivitas hasil panen maka banyak pe­tani mengalami krisis pangan.

Untuk penyuluh pertanian, menurut Fauzann nantinya akan menjadi kaki tangan dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) untuk membantu petani mendapatkan informasi seputar pertanian. Minimal penyuluh terdapat di setiap kecamatan.

Secara skilnya tenaga telah di rekrut oleh desa pihak dinas pertanian yang bertangung jawab agar dapat menjawab tantangan Natuna kedepan dengan berikan pembekalan ilmu penyuluh dilapangan.

“Walaupun saat ini hasil produksi pertanian di Natuna begitu kecil, namun pertanian natuna akan terus melakukan pengembangan dan mencoba segala potensi yang ada,”tuturnya.

Dia mencontohkan tantangan ke depan barang barang kebutuhan yang datang dari luar dengan terbukanya akses transportasi ke kabupaten ditambah lagi dengan penempatan Komposit personil keamanan tentu akan membutuhkan secara logistik semakin bertambah.

Lanjut Fauzan,kalau tidak kita persiapkan dari sekarang, nanti kebutuhan sayur sayuran dan buah buahan yang datang dari luar daerah tidak bisa mencukupi dan harga akan melambung tinggi.

Khusus beras, kita udah mulai memproduksi dengan adanya program cetak sawah dari pemerintah pusat nawacitanya pak presiden Joko Widodo.

Tahun kemarin kita dapat 129 hektar tahun 2017 kita akan garab sawah 100 hektar ditambah dengan produksi dilakukan swadaya masyarakat.Ucapnya.

Masih kata Fauzan ,sektor pertanian padi di Natuna juga dapat dipanen 2 kali dalam setahun, akan tetapi hasil panen tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan si petani maupun penduduk desa sekitarnya saja.

Hal yang demikian kita tingkatkan solusinya dengan keterbatasan pupuk yang kita dapat baik subsidi dan non subsidi.

Pupuk non subsidi dengan harga yang tinggi tentu masyarakat tidak mampu menjangkau pupuk selain subsidi kita dibatasi dengan jumlah Sekian puluh Ton pertahun.

Dinas pertanian mencoba mencari satu inovasi pemanfaatan limbah ternak yang untuk jadikan pupuk kompos.yang nanti akan membantu lahan pertanian untuk produksi pertanian para petani.

Selain padi, Natuna juga memiliki komoditi berupa jagung dan kedelai, namun hasil produksinya juga belum mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Natuna sendiri.(*)
Tulisan : Rikyrinovsky.‎
FANINDO