WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Target cakupan layanan air bersih untuk kawasan pulau Penyangga (Hiterland) pada tahun ini 35 persen, saat ini cakupan baru mencapai 27 persen.
Kepala Dinas CKTR, Suhar, mengatakan, dari 56.000 penduduk Hinterland, cakupan air baru mencapai 27 persen, sedangkan target di RPJMD 45 persen di 2021.
“Target kita di RPJMD 45 persen di 2021. Tahun ini 35 persen. Dua tahun lagi harus bisa diselesaikan 45 persen itu,” kata Suhar di Batam Centre, Selasa (16/1/2018).
Menurutnya, pelayanan air bersih di hinterland memang sulit. Bahkan untuk mencapai 50 persen kebutuhan saja sangat sulit, Karena jangkauan wilayah yang luas, sumber air bersih terbatas, dan biaya yang besar.
“Untuk mencapai target 35 persen itu bukan dari dana alokasi khusus (DAK) saja, APBD juga tetap dari pusat. Jadi mix, beberapa dari DAK beberapa APBD,” ujarnya.
Untuk tahun ini dana DAK reguler sebesar Rp 2,3017 miliar, itu digunakan untuk membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) di Tanjunggundap Kecamatan Sagulung. Selain itu juga ada DAK afirmasi serta penugasan sebesar masing-masing Rp 5 miliar untuk pembangunan SPAM di Pulau Geranting Belakangpadang dan Rempang Cate Galang.
Dijelaskannya, adapun bentuk SPAM yang diangun yaitu embung kecil, dimana nantinya dibuat instalasi pengolahan dan ditambah pipa distribusi ke rumah warga.
“Kalau SWRO (sea water reverse osmosys) hanya di Belakangpadang. Saat ini coverage Belakangpadang 50 persen, 2.000 yang biasa, 750 SWRO,” ungkapnya.
Sumber : Media Center Batam
Foto : Istimewa/net


























