WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Seakan menjadi siklus tahunan, memasuki bulan puasa gelombang masuknya Tenaga Kerja Indonesia dari Malaysia secara illegal selalu membawa duka. Ini terbukti, dengan Operasi SAR terkait Kecelakaan Pelayaran Kapal Pompong TKI dari Johor Tujuan Batam, Tenggelam di Perairan Nongsa, Batam pada Minggu Malam. Kapal membawa 10 orang TKI, 5 orang ditemukan selamat, 1 orang meninggal dunia, dan 4 orang di tanyakan hilang.
Tim SAR Tanjungpinang Terima info dari Pol Air Polres Bintan pada tanggal waktu (TW) 0507 14.30 G, dengan Waktu Kejadian pada hari minggu tanggal 5 Mei sekitar pukuk 22.00 wib, Tim Berangkat TW 0507 14.55 G, diperkirakan tiba ke Lokasi Kejadian Perkara TW. 0507 17.05 G, tim SAR mengatakan bahwa Jenis Kejadian Kecelakaan Pelayaran Kapal Pompong TKI Tenggelam, dengan Lokasi Kejadian sekitar Perairan Nongsa, Batam dengan Koordinat 1° 9.373′ N 104 15.901′ E, Heading :320 derajat, Jarak Lurus 20.15 NM dari Kansar Tanjungpinang dengan jumlah Korban 4 orang.
Inilah Kronologi kejadian Kapal Pompong TKI tersebut, pada hari Sabtu tepatnya malam, Kapal boat TKI gerak dari malaysia Sei Rengit menuju batam diperjalanan tepatnya perairan Nongsa, Batam kena angin barat laut ombak terjang dari belakang boat sehingga boatnya karam karena masuk air.
Saat ini Aksi yang dilakukan oleh tim SAR adalah Penunjukan SMC KKS. Tanjungpinang, pada Tw 0507 14.55 G Sru Kapal RB 209 dan Rescuer Tanjungpinang serta Humas bergerak menuju LKP, Tw 0507 16.30 G RB 209 sampai di LKP dan langsung melaksanakan pencarian di sekitar LKP, pada Tw 0507 17.45 G RB 209 melanjutkan penyisiran menuju Dermaga Utama Basarnas Wilayah Barat Sekupang, Batam, pada Tw 0507 19.30 G pencarian di hentikan sementara dengan hasil NIHIL, akan di lanjutkan esok hari.
Unsur SAR Gabungan yang terlibat antaranya KS.Tanjungpinang, Pol Air Polda Kepri, Pol Air Polres Bintan, KPLP Tanjung Uban, serta Masyarakat Setempat. Dengan menggunakan Kapal RB 209, Speed Boat Polda Kepri, Speed Boat Pol Air Polres Bintan, Speed Boat KPLP Tanjung Uban, dan Perlengkapan pendukung lainnya.
Sebelumnya, gelombang kepulangan TKI dari Malaysia ini dan memakan korban, juga terjadi setiap tahun setidaknya dalam kurun tiga tahun terakhir. (Rama)
Sumber Humas SAR Tanjungpinang