Permintaan Sarang Burung Walet Karimun di Asia Makin Tinggi, Juni 2020 Ekspor Rp 2.16 Miliar

Permintaan Sarang Burung Walet Karimun di Asia Makin Tinggi, Juni 2020 Ekspor Rp 2.16 Miliar

WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Tanjungbalai Karimun terus berupaya membuka layanan Ekspor kendati pandemi Covid-19 belum berakhir.

Berdasarkan peraturan Kementerian Pertanian nomor 601/R Barantan/06.2020, Ekspor sarang burung walet (SBW) merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan di Kabupaten Karimun. Berdasarkan data Quarantine Full Automation System (QFAST) di Karantina Pertanian Tanjungbalai Karimun, tercatat pada tahun 2018, ekspor SBW menembus 607, 7 kg dengan nilai ekspor mencapai Rp 9,1 miliar.

Pada tahun 2019, mengalami peningkatan di angka 621.3 kg atau setara dengan Rp 9.3 miliar dengan negara tujuan Singapura, Malaysia, Taiwan dan Hongkong.

Harris Nagoya

Pada awal tahun 2020 sendiri, ekspor SBW Karimun semakin meroket. Pada triwulan pertama 2019, volume ekspor sarang burung walet mencapai 144.4 kg atau setara dengan Rp 2.16 miliar.

” Jika dibandingkan di periode yang sama pada tahun 2020, tren ekspor mengalami peningkatan hampir dua kali lipat di angka 272 kg dengan nilai ekspor Rp 4,08 miliar,” jelas Willy Indra Yunan, Kepala Karantina Pertanian Tanjungbalai Karimun, Sabtu (13/6/2020).

Willy menambahkan, SBW di Karimun dibudidayakan dari rumah-rumah atau ruko penangkaran burung walet. Dimana untuk bentuk sarang burung walet yang diekspor bervariasi, disesuaikan dengan permintaan negara tujuan seperti berwarna putih, bertekstur padat, bentuk daun, mangkok kecil atau setengah bola.

“Sarang burung walet yang diekspor ke pelbagai negara ini ditujukan untuk keperluan Konsumsi, karena khasiatnya yang sangat baik bagi kesehatan,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, Karantina Pertanian Tanjungbalai Karimun telah melakukan pelbagai upaya dan terobosan guna menggerakan seluruh potensi ekspor Karimun. Eksportir SBW di Karimun termasuk generasi milenial yang berani bersaing di pasar internasional.

Semangat muda yang dimiliki kaum milenial harus menjadi dorongan postitif bagi pembangunan pertanian Indonesia, terutama dalam peningkatan ekspor pertanian yang akan mempengaruhi perekonomian negara.

“Peran generasi milenial saat ini sangat penting, tentunya sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang mengajak generasi milenial untuk menjadi bagian dari Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks),” paparnya.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil mengatakan bahwa peran sebagai Otoritas Karantina sangatlah penting, dimana pihaknya bertugas untuk memastikan seluruh produk pertanian yang diekspor tersebut selalu sehat, aman dan memiliki daya saing di pasar global.

“Sebagai fasilitator pertanian diperdagangan Internasional, Barantan melakukan serangkaian tindakan Karantina untuk memastikan komoditas pertanian ekspor telah memenuhi persyaratan teknis Internasional atau Sanitary and Phyosanitary (SPS) Measures,” ungkap Jamil.(*)

Reporter : Aziz Maulana

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025