WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Penyerahan simbolis bantuan kuota internet gratis bagi pelajar SD dan SMP se-kota Batam oleh walikota Batam H Muhammad Rudi. Bantuan kuota internet gratis itu terdiri dari kartu Indosat dan XL. Hadir pada kesempatan itu, Walikota Batam Muhammad Rudi, Kepala Dinas Pendidikan Batam Hendri Arulan, Perwakilan Indosat, Perwakilan XL, para kepala sekolah, dan pelajar.
Walikota Batam Muhammad Rudi mengatakan melalui penyerahan simbolis bantuan kuota internet gratis kepada pelajar ini dengan tujuan untuk memberikan keringanan kepada orang tua murid untuk pembelian paket data ditengah pandemi Covid-19.
“Saya melihat belajar tatap muka sudah mulai ribut, para wali murid banyak yang whatsapp saya kapan tatap muka langsung. Kita semua harus pahami dulu dengan kondisi saat ini,”kata Muhammad Rudi Kamis (17/9/2020) menyampaikan dalam sambutannya.
Rudi menyampaikan,hingga saat ini saja sudah ada seribu lebih yang positif, para tenaga medis sudah tidak mampu lagi menangani, tempat menampung pasien juga sudah penuh, bahkan ada di rumah susun (rusun).
“Sedangkan untuk tenaga kesehatan dokter khusus paru sangat terbatas. Untuk itu marilah sama kita patuhi prookol kesehatan,”ucap Rudi.
Rudi juga menyebut apakah mau kita tambahkan lagi pasien positif, maka jika sekolah dibuka besok, artinya otomatis saya akan ikut menghancurkan generasi masa depan.
“Pasalnya, mengambil keputusan itu tidak mudah, makanya selalu saya menghimbau untuk tetap jaga protokol kesehatan,”sebutnya.
Lanjut Wako Rudi, Insyaallah 1 januari 2021, tatap muka langsung dilaksanakan. Maka itu, dari sekarang kita harus star bersama agar berusaha bersama menghilangkan covid-19 di kota Batam.
“Kita tidak tau semua yang hadir ini bisa terkena atau tidak, tinggal diri sendiri yang mampu menjaga agar tidak terkena virus,”ungkap Rudi.
Sebab, sambung Rudi, Covid-19 ini bisa bertahan hanya 14 hari. Kalau kita ingin semua bebas. Mari kita mulai dari kita supaya berkurang penularannya.
“Saya titip kepada semua bapak/ ibuk, Corona atau Covid-19 ini, tidak ada rekayasa, itu semua nyata. yang tidak sakit jadi positif Covid-19 itu tidak benar. Semua itu nyata, tidak ada anggaran dari pusat untuk menangani virus ini, kita gunakan anggaran PAD,”tegas Rudi.(*)
Tulisan :Taufik Chaniago