
WARTAKEPRI.co.id, BATAM – KONI Kepri mengakui pandemi Covid-19 mempengaruhi minimnya ajang dan turnamen olahraga di Kepri selama tahun 2020. Kondisi ini juga berdampak minimnya berita berita tentang seputar olahraga di Kepri. Minimnya ajang olahraga juga dipengaruhi agenda dari masing masing pengurus Cabor yang belum aktif menginformasikan ke media.
” Kami akui agenda kegiatan olahraga selama 2020 pastinya dipengaruhi pandemi Covid-19. Selain itu, untuk kegiatan atau turnamen harus peran aktif dari Cabang Cabang Olahraga. Semoga paska pandemi kegiatan kami adalah persiapan PON di Papua tahun 2021. Semoga, kawan kawan pengurus Cabor bisa mempublikasi ke kawan kawan media,” kata Sekretaris KONI Kepri Abdul Razak dalam pelatihan liputan pada iven Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk wartawan, abtu (19/12/2020) di aula kantor Kadispora Batam.
Kegiatan pelatihan sendiri digelar Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri dan menggandeng Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kepri. Peserta pelatihan itu diikuti oleh belasan wartawan dari berbagai media yang ada di Kota Batam, baik itu media cetak, media online dan media elektronik.
Selain Sekretaris KONI Kepri Abdul Razak sebagai narasumber, Ketua PWI Kepri, Candra Ibrahim, Pengurus KONI Kepri, Endang Kurnia, dan moderator Bendahara PWI Kepri, Andi Gino.
“Pelatihan ini adalah untuk memajukan olahraga di Kepri. Dalam sebuah iven para atlet itu bukan hanya butuh meraih medali saja, tapi dia juga butuh pengakuan dari publik yang diliput media,” ucap Abdul Razak.
Disampaikan Abdul Razak, kerjasama SIWO PWI Kepri dengan KONI Kepri itu adalah pertama kalinya dan diharapkan kedepannya berkelanjutan serta ada pelatihan dan kegiatan lainnya.
“Sebuah iven itu tidak sempurna jika tidak diliput oleh media. Sebuah kebahagian tersendiri bagi insan olahraga jika iven dan prestasi yang diraih oleh atlet diliput media dan diberitakan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PWI Kepri, Candra Ibrahim mengatakan, pelatihan itu sangat bagus, karena saat ini khusus di Provinsi Kepri minim sekali wartawan spesialis liputan olahraga.
“Dengan adanya pelatihan inu, para jurnalis yang ikut menambah wawansanya tentang meliput kegiatan iven olahraga, tetutama yang ada di Provinsi Kepri,” ucap Candra Ibrahim.
Menurutnya, siapa yang pernah menulis berita olahraga maka dia adalah wartawan yang hebat, karena membuat berita olahraga itu khusus dan cara penulisannya berbeda dengan penulisan berita lainnya.
“Menulis berita olahraga itu harus deskripsi dan detail, karena kalau tidak detail maka orang akan bingung membaca berita yang dibuat. Sebab tidak semua orang yang hadir di acara tersebut,” imbuhnya.
Terkait, rencana peliputan kontingan PON Kepri ke PON Papua 2021 nanti, Abdul Razak sependapat dengan sistem rilis setiap pertandingan. Razak menilai dengan biaya yang tidak maksimal tidak akan mampu membawa seluruh wartawan di Kepri.
” Kontingen saja bisa sampai 70 an orang, kalau jumlah media begitu banyak tentu kami akan seleksi. Apalagi tiket pesawat PP bisa mencapai Rp 15 jutaan. Jadi setuju saja, kerjasamanya dalam bentuk publikasi yang telah tim buat dalam kerjasama rilis,” akhir Razak (*)
Editor : Dedy Suwadha