WARTAKEPRI.co.id – Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) sedang mengawasi evolusi Covid-19 varian Mu di Amerika Latin setelah kasusnya ditemukan di Kolombia. Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 30 Agustus 2021 menyatakan, Varian MU sebagai varian yang menjadi perhatian dunia karena lebih tahan terhadap vaksin.
“Berkat strategi pengawasan yang dilakukan oleh Lembaga Kesehatan Nasional Kolombia, varian yang disebut B1621 ini ditemukan di Kolombia dan negara lainnya, terdeteksi pada Januari,” kata penasihat PAHO Jairo Mendez Rico saat konferensi pers virtual, Rabu (1 September 2021).
Menurut Mendez, varian baru tersebut tidak menimbulkan ancaman atau risiko tertentu sebab transmisi masyarakat di kawasan tersebut masih relatif tidak menentu.
Kasus varian Mu tercatat di Kosta Rika dan Ekuador, namun tidak memberikan dampak besar dalam hal tingkat keparahan, kematian atau lonjakan penularan, kata Mendez.
Melalui buletin mingguannya, WHO mengatakan bahwa varian Mu ditemukan di 39 negara, namun secara global jumlahnya menurun dengan prevalensi kurang dari 0,1 persen kasus.
Akan tetapi Mendez mengatakan, varian itu menyumbang 39 persen kasus di Kolombia dan 13 persen kasus di Ekuador serta memperlihatkan peningkatan yang stabil.
Ia mengatakan, terkait varian Mu itu, diperlukan pemantauan yang sangat teliti, pencarian bukti tambahan dan perhatian untuk setiap perubahan dalam tindakan epidemiologis atau uji klinisnya.
Tanggapan Prof Wiku Adisasmito
Badan Kesehatan Dunia atau WHO dalam laporannya menyebut varian MU atau B1621 telah diklasifikasikan sebagai variant of interest (VOI). Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito bahwa varian tersebut pertama kali ditemukan di Kolombia.
“Saat ini persebarannya sudah ditemukan di beberapa negara lain di Amerika Selatan dan Eropa,” katanya dalam konferensi persnya, Kamis (2/9/2021).
Dia mengatakan bahwa status VoI diberikan kepada varian yang sedang diamati. Pengamatan ini dilakukan untuk dapat memberikan kesimpulan bahwa varian ini bersifat lebih infeksius daripada variant originalnya.
Meskipun saat ini kondisi tampak normal, Wiku memastikan pemerintah akan terus berusaha mengawasi mobilitas dalam dan luar negeri terkait dengan adanya varian baru tersebut.
“Walaupun saat ini kondisi cenderung normal dan pembukaan beberapa pembukaan sektor juga secara gradual dilakukan, pemerintah terus berusaha menguasai mobilitas dalam dan luar negeri dengan penuh kehati-hatian,” katanya. (tempo/xinhua/antara/sindonews)


























