WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Batam melakukan rangkaian serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Batam dan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Tanjung Balai Karimun di Kantor LPKA Kelas II Batam, Jumat (17/12/2021).
Kepala LPKA Kelas II B Batam, Novriadi mengatakan, hari ini merupakan kegiatan pisah sambut Kepala Lapas Perempuan Kelas II B dari Ike Rahmawati kepada Nebi Viarleni, lalu Kepala Lapas Perempuan Kelas II B Tanjung Balai Karimun dari Dody Naksabani kepada Yogi Suhara.
“Sengaja dilaksanakan di LPKA ini sebab Lapas Perempuan itu satu gedung. Mudah-mudahan bisa bersinergi sehingga melaksanakan tugasnya dengan baik di lingkungan Batam dan Karimun,” kata Novriadi.
Disebutkannya, serah terima jabatan ini merupakan suatu yang hal yang wajar pada lingkungan Kementerian Hukum dan HAM yang bertujuan untuk penyegaran.
Ia menjelaskan, perihal program utama bagi Kepala Lapas Perempuan yang baru, yakni dalam rangka membangun zona integritas bebas dari korupsi serta wilayah birokrasi bersih melayani.
“Sehingga tahun 2021 unit kerja khususnya yang dilantik bisa menjadi bagian dari zona integritas tersebut,” jelasnya.
Novriadi juga menyampaikan bahwa terkait dengan Natal dan tahun baru, memang surat edaran dari pemerintah sudah ada, meskipun tidak ada penerapan PPKM, namun pihaknya pun tetap membatasi kegiatan.
“Saat ini LPKA Kelas II B Batam sendiri masih menerapkan sistem daring, nah untuk intensitas kunjungan masih sama seperti biasa tidak bisa ketemu langsung, bisa dari rumah karena ini sesuai edaran Dirjen Kemenkum HAM untuk antisipasi Covid-19, bahkan sampai 31 Desember masih melaksanakan daring,” ungkapnya.
Untuk itu, ia berpesan Kepada Kepala Lapas Perempuan baru, agar melaksanakan tugas dan fungsi yang baik serta selamat jalan kepada Kepala Lapas Perempuan yang lama atas pengabdiannya selama ini.
Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan kelas II B Nebi Viarleni menyampaikan bahwa tentunya sebagai orang baru bagaimana agar melanjutkan kepemimpinan sebelumnya, sebab dari kemarin itu sudah melaksanakan Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan itu merupakan tantangan baginya untuk bisa meraih predikat.
“Tetap melanjutkan pembinaan keterampilan yang sudah berjalan dengan stakeholder terkait, tentunya pembinaan itu tidak bisa berjalan sendirinya tanpa ada kerjasama,” sebutnya.
Selain itu, kata Nebi pihaknya juga mengupayakan agar setelah keluar dari Lapas ini bagaimana menjadi orang yang bertanggung jawab bisa memenuhi kebutuhan ekonominya sendiri yang didapat di Lapas Perempuan Kelas II B Batam.
“Seperti diketahui di Lapas Perempuan Kelas II B Batam ini yang sudah terlaksana itu ada membatik, salon dan rencana akan membuat karya papan bunga,” kata dia. (taufik)


























