Nabi Muhammad ﷺ memiliki tujuh anak. Dari istri pertamanya, Siti Khadijah, rasulullah mendapatkan enam anak. Sementara satu anak lagi dari Mariyah al-Qibthiyah, istri ke-11 nya.
Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Rasulullah memiliki tiga orang putra; pertama bernama Qasim, namanya menjadi kunyah Rasulullah (Abul Qashim). Qashim dilahirkan sebelum kenabian dan wafat saat berusia 2 tahun. Yang kedua bernama Abdullah, disebut juga ath-Thayyib atau ath-Tahir karena lahir setelah kenabian. Putra yang ketiga bernama Ibrahim, dilahirkan di Madinah tahun 8 H dan wafat saat berusia 17 atau 18 bulan.
Adapun putrinya berjumlah 4 orang yaitu bernama Zainab yang menikah dengan Abu al-Ash bin al-Rabi’, keponakan Rasulullah dari jalur Khadijah, kemudian bernama Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib, lalu bernama Ruqayyah dan Ummu Qultsum menikah dengan Utsman bin Affan.
Dikutip dari Buku Sejarah Rasulullah ﷺ karya al-Hafidz Abdul Ghani bin Abdul Wahid al-Maqdisy, Dengan rincian nama-nama putra putri Nabi Muhammad ﷺ sebagai berikut:
Nama Putra-Putra Nabi Muhammad ﷺ
1. Al-Qasim
Dilahirkan di Makkah sebelum Muhammad ﷺ diangkat menjadi Nabi. Al-Qasim meninggal di Mekah pada usia dua tahun. Namun menurut Qatadah, Al Qasim meninggal ketika ia sudah bisa berjalan.
2. Abdullah
Dinamakan juga dengan at-Thayyib (yang baik) dan at-Thahir (yang suci) karena ia dilahirkan sesudah Islam. Ada pendapat yang mengatakan bahwa at-Thayyib dan at-Thahir ini adalah putra Rasulullah SAW yang lain, namun pendapat pertama adalah yang benar.
3. Ibrahim
Dilahirkan dan wafat di Madinah tahun kesepuluh hijriah pada usia tujuh belas atau delapan belas bulan.
Nama Putri-Putri Nabi Muhammad ﷺ
1. Zainab
Dia menikah dengan Abu Al-Ash bin Rabi‟ bin Abdul Uzza bin Abdul Syams sepupu Zainab, karena ibunya adalah Hala binti Khuwailid (saudara dari Khadijah binti Khuwailid).
Zainab mempunyai anak bernama Ali yang meninggal waktu kecil dan Umamah yang digendong oleh Nabi ﷺ waktu salat dan setelah dewasa menikah dengan Ali bin Abi Thalib setelah Fatimah wafat.
2. Fatimah az-Zahra
Fatimah dilahirkan di Makkah pada 20 Jumadil Akhir, 18 tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah. Dia adalah putri bungsu Nabi Muhammad.
Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Dari pernikahan tersebut Fatimah melahirkan 6 anak (3 putra dan 3 putri). Diriwayatkan dari Aisyah RA, ‘Fatimah wafat pada bulan Ramadhan pada tahun ke-11 Hijriah, atau enam bulan setelah Nabi Muhammad ﷺ wafat.
3. Ruqayyah
Ruqayyah menikah dengan Ustman bin Affan. Ia meninggal di pangkuan Ustman. Ruqayyah memiliki seorang putra yang bernama Abdullah sehingga Ustman dipanggil dengan kunyah Abu Abdullah.
4. Ummu Kultsum
Ia dilahirkan enam tahun sebelum Nabi Muhammad ﷺ diangkat sebagai Nabi. Ummu Kultsum kemudian dinikahi Utbah bin Abu Lahab, namun kemudian diceraikan sebelum disentuhnya. Setelah itu, ia dinikahi Utsman bin Affan pada tahun 3 H.
Setelah mengenal putra putri Nabi ﷺ, semoga shalawat dan dalam sentiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.
Anak Laki-laki Nabi Selalu Meninggal di Usia Dini
Berdasarkan informasi diatas maka kita mengetahui bahwa ketiganya meninggal dunia pada usia yang relatif pendek. Oleh sebab itu, tidak ada garis keturunan yang langsung mengarah pada nasab bin Muhammad SAW.
Pakar Ilmu Alquran KH Ahsin Sakho menjelaskan, kemungkinan besar ditiadakannya keturunan dari garis anak-anak lelaki Nabi Muhammad SAW dikarenakan kehendak Allah yang memang menginginkan hal tersebut.
Menurut beliau, ditiadakannya keturunan dari garis anak lelaki dikarenakan khawatir umat Islam akan mengkultuskan atau mendewakan keturunan Nabi Muhammad SAW tersebut.
“Rupanya Allah tidak menghendaki Nabi punya anak laki-laki. Karena bisa jadi, jika Nabi punya anak laki-laki maka (anak dan keturunannya) akan dikultuskan, didewa-dewakan,” kata KH Ashin dalam kajian live streaming, di Ahsin Sakho Center, Ahad (15/11/2020).
Selain itu, beliau juga mengungkapkan ketika Nabi memiliki keturunan dari jalur anak perempuan saja, umat Islam kala itu terlihat sangat memuja-muji keturunan beliau. Misalnya bagaimana umat Islam memberikan puja dan puji kepada cucu Nabi yakni Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein.
Tak sedikit bahkan dari kaum Islam di Makkah yang memuja-muji keturunan Nabi itu hingga menawarkan anak-anak gadisnya untuk keturunan Nabi. Maka tidak aneh jika ditidakannya keturunan Nabi dari jalur laki-laki dimungkinkan untuk menghindari adanya pengkultusan yang berlebihan pada keturunan Nabi.
“Makanya Nabi pernah berkata law kana Ibrahimu hayyan, la kaana Nabiyya (jika Ibrahim anakku bisa terus hidup, maka dia bisa punya perangai kenabian,” ujarnya.(**)
Diktuip dari oase.id dan seuramoeaceh.com
Editor : Dedy Suwadha




























