WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) bersama Pondok Pesantren Al-Pancory NW Batam menggelar silaturahmi dengan mendatangkan Tuan Guru Bajang TGB DR. KH. Muhammad Zainul Majdi, MA Senin (7/2/2022) di Pondok Pesantren Al-Pancory NW, Kota Batam.
Tuan Guru Bajang TGB DR. KH. Muhammad Zainul Majdi, MA mengatakan kedatangan kali ini merupakan memenuhi undangan yang pertama itu keluarga besar NWDI yang ada di Kepulauan Riau dan bersama juga ormas Islam yang lain.
“Kegiatan tersebut tidak lain untuk melaksanakan beberapa kegiatan sosial keagamaan, khususnya pada hari ini melakukan peletakan batu pertama pembangunan asrama putri dalam lingkup Pondok Pesantren Al-Pancory Sei Beduk,” kata dia kepada Warta Kepri usai kegiatan silaturahmi.
Ia menyebutkan, kalau disisihkan hari ini, animo yang juga antusias masyarakat untuk terus membangun tidak berpengaruh oleh situasi pandemi, artinya masyarakat ini terus ingin berbuat baik.
“Tetap ingin membangun daerah dan negaranya. Ini suatu kesyukuran ya sebab banyak negara-negara lain situasi pandemi ini inisiatif kebaikan itu sudah lemah bahkan hilang, namun di Kepri ini semangat kebaikan itu tidak berpengaruh,” katanya.
Menurut TGB DR KH. Muhammad Zainul Majdi, MA menjelaskan, ini merupakan sebuah berkah dari nilai-nilai budaya, yang tumbuh ditanah melayu maka dari itu ini wajib dipertahankan, jangan sampai rusak.
“Nilai budaya apalagi tumbuh ditanah melayu ini wajib dipertahankan jangan sampai ada yang merusak,” ucapnya.
Ia berpesan, pada saat pandemi ini semangat untuk membangun itu tidak berkurang, maka ini suatu yang sangat luar biasa untuk Batam dan Kepri sekarang.
Sementara itu, Ketua Panitia Ahmad Rofi’i, M. Ed, menjelaskan, agenda hari ini yakni peletakan batu pertama asrama putri Pondok Pesantren Al-Pancory NW Sei Beduk, Batam langsung oleh tuan guru TGB DR KH. Muhammad Zainul Majdi, MA setelah itu ada juga MoU.
“Pembangunan asrama putri Pondok Pesantren Al-Pancory NW Batam ini baru saja dimulai, dimana diperkirakan tahun ini sudah selesai dibangun dua tingkat dengan rencana ada empat lokal, jadi semua ada delapan lokal,” katanya.
Ia menceritakan bahwa tanah ini dulunya dihibahkan oleh penduduk, kepada Pondok Pesantren Al-Pancory. Alhamdulillah saat ini legalitas sedang dalam proses WTO nya dengan luas 10 hektare,” tutupnya. (taufik)




























