“Kegiatan ini tentunya sangat bermanfaat untuk mengamati atau mengetahui perkembangan dan kemajuan terkait pentingnya suatu program sehingga kita bisa berdiskusi untuk menentukan langkah kebijakan kedepan,” kata dia.
Setiap pekerjaan memiliki resiko kecelakaan, sehingga setiap pekerja diarahkan untuk menjamin keselamatan pekerjaannya dan mengutamakan keselamatan dalam bekerja dimulai dari diri sendiri. Sebab jaminan keselamatan pekerjaan sudah menjadi kebutuhan.
Melihat dari data angkatan kerja yang ada di Kabupaten Lingga, memiliki potensi besar untuk diikutkan dalam kepesertaan BPJS, khususnya non asn atau para pekerja penerima upah maupun bukan penerima upah. Masyarakat diarahkan untuk kepesertaan mandiri.
Dari data nelayan, kesanggupan dukungan APBD sudah sebanyak 3000 nelayan terdaftar dalam BPJS. Diharapkan kepesertaan ini menjadi stimulus dengan menarik partisipasi mandiri dari nelayan-nelayan lain yang belum terdaftar kepesertaanya juga keberlangsungan pembayaran iuran.
“Agar tidak menjadi sia-sia, kepesertaan yang tidak aktif akibat keterbatasan kesanggupan Pemkab, oleh karena itu diharapkan dukungan dari BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan sosialisasi agar nelayan melanjutkan secara mandiri,” lanjut dia.
Untuk tenaga pendidik dan kependidikan, baik PNS dan GTT sudah terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan, menyusul kepesertaan untuk guru komite dan tenaga honorer maupun staff di koordinator wilayah (korwil) pendidikan. Begitu juga pada tenaga harian lepas (THL) Petugas Kebersihan dan pekerja pada sektor tambang.


























