
WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Guna mendukung Kota Tanggap Ancaman Narkoba, Badan Narkotika Nasional Kabupaten Karimun menggandeng Jurnalis Karimun.
Pelaksanaan kegiatan berupa Workshop penguatan kapasitas kepada Insan Media untuk Mewujudkan Kota Tanggap Ancaman Narkoba (Kotan) tersebut, turut serta mendatangkan narasumber dari Kesbangpol Kabupaten Karimun, Remson yang diselenggarakan di metting room hotel Maxi.
“Diharapkan Insan media dapat mengedukasi masyarakat terkait bahaya penggunaan Narkotika. Pasalnya, BNNK Karimun sendiri sadar, untuk menjadikan Kabupaten Karimun bersih dari narkoba, tidak dapat bekerja sendiri” kata Kasi Subkoordinator Unit P2M BNNK Karimun, Sania Azmi Jum’at (15/7/2022).
Sehingga menurut Sania, Dengan adanya BNNK Karimun tidak dapat bekerja sendiri, oleh karena itu perlu adanya dukungan dari insan pers.
“Perlunya dukungan dari rekan-rekan media, sehingga dapat bekerja secara optimal,” paparnya.
Sania menambahkan, workshop ini merupakan program nasional. Sehingga wajib dilaksanakan oleh seluruh daerah, baik itu Kota maupun Kabupaten, termasuk di wilayah Tanjunbalai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
“Pemahaman sekaligus mengedukasi terkait bagaimana daerah tersebut mempertahankan diri dari serangan dan ancaman narkoba,” ucap wanita asal Kabupaten Brebes Jawa Tengah ini.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, salah satu peserta R. Harry menyambut baik pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Apresiasi sekaligus mendukung kegiatan Workshop penguatan kapasitas kepada Insan Media untuk Mewujudkan Kota Tanggap Ancaman Narkoba (Kotan),” ungkap Harry.
Tujuannya kata Harry agar bagaimana wilayah Tanjunbalai Karimun yang notabene merupakan wilayah perbatasan dengan negara tetangga seperti Malaysia, rawan untuk menyelundupkan narkoba.
“Untuk itu sebagai insan pers seyogyanya juga dapat membantu mensosialisasikan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), baik itu melalui media cetak, media online maupun elektronik,” sebut Harry.
Menurutnya peran serta Rukun Tetangga (RT) sangat diperlukan guna membasmi sekaligus mencegah bahaya narkoba.
“Peran serta masyarakat, terlebih dari lingkungan RT dahulu, karena dari lingkungan sekitar tersebut merupakan gardan terdepan tanggap terhadap ancaman narkoba,” paparnya.
Karena masih kata Harry, ada beberapa variabel dari Kota maupun Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba, yakni diantaranya ketahanan keluarga, masyarakat, wilayah, lembaga maupun hukum.
“Dan mulai dari ruang lingkup RT terlebih dahulu, ujung tombak penanggulangan ancaman bahaya narkoba,” tandasnya.(Aman)