WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Dalam rangka menunjang program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-114, Kasrem 033/WP, Kolonel Inf Tagor Rio Pasaribu mengukuhkan Keluarga Asuh Stunting di wilayah Kodim 0317/TBK tahun 2022, Senin (15/8/2022).
Pengukuhan Stunting itu turut didampingi oleh Ketua Persit Wira Pratama Korem 033/WP, Ny. Ipung Yudi Yulistyanto beserta Kasiterrem 033/WP, Kolonel Inf Zusnan Hadi, Danlanal TBK, Letkol Laut (P) Joko Santosa, Ketua DPRD Karimun, M. Yusuf Sirat, Camat Selat Gelam, Rudi Rukman dan Kades Selat Mendaun, Rusli.
Keluarga Asuh Stunting yang dikukuhkan diantaranya yakni Bupati Karimun, Aunur Rafiq, Dandim 0317/TBK, Letkol Inf Agus Rediyanto, Kapolres Karimun AKBP Tony Pantano dan Ketua Persit KCK Cab LXXI Dim 0317 TBK, Ny. Fika Agus Rediyanto.
Dilanjutkan dengan peninjauan kegiatan KB Kesehatan dan Posyandu oleh Ketua Persit Korem 033/WP, Ny. Ipung Yudi Yulistyanto serta penyerahan bantuan kepada Keluarga Stunting.
Bupati Karimun, Aunur Rafiq menyebut, Stunting di Kabupaten Karimun ini terus berkembang meningkat. Lebih dari seribu Stunting dalam 14 Kecamatan.
“Terima atas sinergitas dan kebersamaan, Kemanunggalan TNI bersama rakyat, bersama rakyat TNI kuat,” ujarnya.
Rafiq juga berharap agar anak-anak Stunting di Kabupaten Karimun mendapatkan perhatian dari seluruh elemen masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Kita berharap agar anak-anak kita ini mendapatkan perhatian khusus dari seluruh lapisan masyarakat, guna meningkatkan kesejahteraan,” pungkasnya.
Sehingga kedepannya Bupati berharap agar Ibu-ibu dapat memahami bagaimana mengatasi Stunting pada anak mengingat tingkat pemahaman kaum hawa tentang stunting selama ini masih minim.
“Saya rasa semua yang dibangun oleh TMMD ini mulai dari program Fisik dan non fisik sangat tepat sasaran,” paparnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Dansatgas TMMD Letkol Inf Agus Rediyanto mengatakan bahwa, sosialisasi tentang pencegahan stunting diseluruh wilayah Kabupaten Kabupaten Karimun sangatlah penting, untuk selalu dilaksanakan demi masa depan.
“Sangat penting. Stunting tersebut terkait tumbuh kembang si anak itu sendiri. Kalau anak-anak kita banyak yang stunting, nantinya beberapa tahun kemudian masa depan negara ini bisa terancam,” kata Agus.
Menurutnya stunting tersebut berpotensi tidak produktif dan tertinggal dalam proses masa kembangnya, dan tentunya hal tersebut perlu diketahui oleh seluruh orang tua.
“Inteleginsinya akan lebih rendah, sehingga tidak bisa dibayangkan apa yang terjadi kedepannya, beberapa tahun ke depan dengan anak-anak yang kasus nutrisinya dan stunting yang tinggi,” terang Dansatgas.(Aman)
























