BATAM – Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batam, dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Batam Ke-193 tahun 2022. Ketua DPRD Batam, Nuryanto menyampaiakan bahwa berdasarkan Pasal 3 Peraturan Daerah Kota Batam, tahun 2009, tentang hari jadi kota Batam disebutkan, Hari Jadi Kota Batam di tetapkan pada tanggal 18 Desember 1829.
Penetapan hari jadi didasarkan pada peristiwa ketika Raja Isa Ibni Raja Ali diberi kuasa sebagai pemegang pemerintah atas Nongsa dan rantau taklukannya yang dikeluarkan oleh Commisaris General sekaligus Residen Ropq atas nama Sultan Abdurahman Syah (1812-1832) dan Yang Dipertuan Muda Riau VI Raja Jakfar (1808-1832) pada tanggal 22 Jumaidil Akhir 1245 Hijriah bertepatan dengan hari Jum’at tanggal 18 Desember 1829 Miladilah.
“Hari Jadi Kota Batam diperingati setiap tahunnya oleh Instansi Pemerintah, Swasta dan Masyarakat, Peringatan Hari Jadi Kota Batam dilaksanakan dengan Upacara Bendera dan/atau melalui Rapat Paripurna DPRD dengan memakai pakaian adat,” terang Nuryanto di Ruang Utama DPRD Batam, Batam Centre – Batam, Senin (18/12/2022).
Lanjutnya, Peringatan Hari Jadi Kota Batam, bersifat mendorong semangat dan kreatifitas membangun menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan serta kecintaan terhadap Kota Batam.
“Sesuai kentetuan pasal 93 ayat 1 Peraturan pemerintah No.12 Tahun 2012, rapat Paripurna hari ini yang dipimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua melaksanakan dengan ketentuan tidak mengambil keputusan. Dan terbuka untuk umum,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan, Wakil Gubernur Kepri, Walikota dan Wakil Walikota Batam, Wakil Ketua beserta Anggota DPRD Batam, serta, Kepala OPD Pemko Batam, Pejabat BP Batam, Forkompinda Batam, Tokoh Adat, Agama, dan Masyarkat.
Berikutnya, Walikota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan bahwa di kota Batam berkumpul berbagai banyak individu dari berbagai suku, lembaga, latar belakang, pendidikan, ekonomi, dan lainnya yang saling berkontribusi untuk membangun kota Batam. Karena membangun kota Batam, tidak hanya oleh pemerintah tapi semua pihak terlibat dalam pembangunan kota Batam.
Keberadaan masyarakat Melayu yang terbuka yang selalu siap untuk menghadirkan kemajuan, merupakan bagian utama dalam sejarah perjalanan kota ini, masyarakat Melayu telah menjadi simbol persatuan, kebangsaan dan kebersamaan.
“Masyarakat melayu memfasilitasi seluruh unsur suku bangsa yang ada di nusantara untuk berada di rumahnya ketika mereka datang dan hidup di Kota Batam, masyarakat Melayu menghadirkan perasaan kesetaraan dan keterbukaan dan di kota inilah terjadi pertemuan lintas suku, etnis yang kemudian berhasil membuat simbol persatuan,” terangnya yang juga jabat Kepla BP Batam.
Lanjutnya, perkembangan ekonomi berdasarkan data-data rilis terakhir dari BPS Kota Batam dan BP Batam, ekspor Kota Batam sampai dengan bulan Oktober tahun 2022, tercatat sebesar USD 12,95 Miliar total ekspor Batam, jika dibandingkan dari tahun 2021 lalu sebesar USD 9,52 Miliar, terjadi peningkatan sebesar 36 persen.
BACA JUGA Paripurna Penutupan Masa Sidang Tahun 2022, DPRD Batam Miliki PR 6 Ranperda
Dari sisi realisasi penanaman modal asing (PMA), sampai dengan September 2022, sebesar Rp 7,17 Triliun investasi asing yang masuk ke Batam, dibandingkan dengan periode sama pada tahun 2021, sebesar Rp 6,39 Triliun, terjadi peningkatan sebesar 12 persen.
“Dari sisi kunjungan Wisatawan mancanegara (Wisman) dengan dibukanya kembali pintu imigrasi di Kota Batam semenjak bulan Mei 2022 lalu, sudah 340 ribu kunjungan Wisman ke Batam, meningkat sangat signifikan, dari 2.651 kunjungan pada tahun 2021 lalu,” pungkasnya.
Selanjutnya, Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad menyampaikan bahwa di masa kepemimpinan Ramah jilid kesatu sampai dengan Ramah jilid kedua, dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2022, sudah 127 penghargaan diterima, antara lain apresiasi program pemberantasan korupsi terintegrasi di kepri tahun 2021, dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
Penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI kepada Pemko Batam sebagai kota layak anak tingkat Madya tahun 2022.
Kemudian penghargaan pemerintah RI kepada Kota Batam atas capaian opini WTP minimal 10 kali berturut-turut untuk laporan keuangan pemerintah daerah, dan berbagai penghargaan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
“Kami sangat menyadari, bahwa semua pembangunan yang ada di Kota Batam ini, beserta pencapaian yang telah diperoleh, dan seluruh penghargaan yang telah diterima tersebut, tidak dapat terwujud tanpa adanya dukungan dan sinergi yang harmonis antara DPRD dengan Pemko Batam,” pungkasnya.(andi pratama)