
WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Batam menggelar Training Prebunking Google News Initiative.
Pada pelaksanaan kegiatan terakhir kalinya tersebut oleh AJI Indonesia, selama dua hari, dipusatkan pada Aula PIH Asrama Haji, Kota Batam, Sabtu, tanggal 28 dan Minggu 29 Januari 2023.
Training ini mendatangkan dua orang trainer dari Prebunking Google News Initiativr (GNI), yakni Adi Marsela dan Eliza Gusmeri. Kegiatan ini didukung oleh AJI Indonesia dan GNI.
Setidaknya lebih kurang 30 Jurnalis, media baik cetak maupun elektronik di Kota Batam dan Karimun, ikut menjadi peserta dalam pelatihan ini.
“Training tersebut dilaksanakan guna menangkal hoax sebelum tersebar ke masyarakat,” terang Ketua AJI Batam Juanda Fiska,” Sabtu (29/1/2023).
Terlebih menurutnya, bagi para jurnalis, training ini sangat perlu sebagai garda terdepan menangkal hoaks.
“Menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus mengapresiasi kepada teman-teman peserta, yang sudah semangat untuk mengikuti pelatihan ini,” terang Juanda.
Terlebih kata Juanda, memasuki tahun politik 2024. Sangat memungkinkan banyak informasi beredar yang terkadang tidak benar.
“Tentu jurnalis harus menyaring ini, bahkan sebelum viral di kalangan masyarakat,” kata Juanda.
Juanda berharap agar pelatihan ini bisa membantu jurnalis dalam bekerja. Banyak cara mengetahui informasi apakah benar atau tidak.
“Tentu program-program seperti ini akan rutin kita laksanakan, supaya meningkatkan kualitas kita bersama sebagai jurnalis,” ucap Juanda.
Trainer Prebunking Google News Initiativr (GNI), Adi Marsela menjelaskan bahwa, pelatihan ini juga dapat mendorong jurnalis membentuk program cek fakta di media masing-masing.
“Kami berbagi ilmu ini untuk bisa digunakan dalam profesi jurnalis kita masing-masing,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh editor Suara.com, Eliza Gusmeri. Menurutnya, Dalam pemeriksaan fakta, selain debungking (cek fakta), prebungking berperan penting dalam membongkar misiformasi yang tersebar di internet.
“Tapi sifatnya lebih memberdayakan masyarakat dan menunjukkan bagaimana informasi itu disebar dan dampaknya. Cara ini dianggap lebih efektif untuk mencegah orang terpapar informasi yang salah atau hoaks,” kata Meri
Meri menambahkan, jurnalis berperan penting sebagai agen untuk mencegah, sekaligus mengingatkan masyarakat akan bahaya misinformasi.
“Jurnalis harus memberikan informasi yang berdasarkan fakta dengan benar,” beber Meri.
Salah seorang peserta Iman, merasa senang mengikuti pelatihan tersebut. Karena ingin menambah wawasan terutama dalam menangkal hoaks.
“Banyak ilmu yang bisa saya dapatkan, sehingga bisa digunakan dalam pekerjaan sehari-hari dalam meliput berita,” katanya.
Tidak hanya itu saja, kata Iman peserta diberikan pemahaman secara teori pada awal pelatihan. Berlanjut dengan melakukan praktik menggunakan tools dalam prebunking Batam 2023 ini.
“Luar biasa kegiatan Training Prebunking Google News Initiative ini. Saya sangat tertarik dengan ilmu-ilmu yang didapat,” tandasnya.(Aman)



























