WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Adanya aduan dari masyarakat terkait pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) HM. Sani, Bupati Karimun Aunur Rafiq melakukan inspeksi mendadak.
“Terjun langsung, mendengarkan keluhan sekaligus memastikan pelayanan terhadap para pasien,” ucap Bupati, Rabu (31/5/2023).
Bupati mengakui, saat ini memang terjadi peningkatan jumlah pasien yang sangat signifikan untuk berobat ke rumah sakit tipe C milik Pemkab Karimun tersebut.
“Biasanya dalam sehari 200 orang, kini melonjak naik dua kali lipat mencapai 400 pasien lebih. Sehingga terjadi keterlambatan pelayanan terhadap para pasien,” ujarnya.
Untuk itu, Bupati meminta kepada pihak rumah sakit, untuk dapat memberikan pelayanan semaksimal mungkin.
“Kurang cepat dan tanggap, sehingga dikhawatirkan menyebabkan kondisi pasien semakin buruk jika berlama-lama,” tegasnya.
RSUD HM Sani sendiri saat ini kata Bupati memiliki layanan Poli sebanyak 11 dengan 32 dokter spesialis.

“Dengan ketersediaan tenaga medis yang ada saat ini, tentunya menginginkan agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan sebaik mungkin,” pintanya.
Bupati juga meminta agar pihak-pihak terkait lainnya agar dapat memberikan solusi untuk penanganan jumlah pasien yang terus meningkat setiap harinya.
“Untuk itu meminta agar RSUD beserta Dinas Kesehatan dan juga BPJS untuk dapat mencari jalan keluar permalasahan tersebut,” tutur Bupati.
Bupati juga memastikan, tidak ada penambahan biaya-biaya diluar ketentuan.
“Semuanya sesuai dengan prosedur, harga obat yang telah tertera,” sebut Bupati.
Sementara itu, Direktur RSUD HM Sani, dr. Rosdiana memastikan pihaknya akan terus berinovasi dan berkreasi untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya terhadap pasien.
“Saat ini, RSUD HM Sani sendiri tidak akan berhenti dalam mengembangkan rumah sakit, termasuk capaian yang perlu dipenuhi sesuai kebutuhan kesehatan bagi masyarakat,” katanya.
Dengan dibantu arahan serta dukungan dari pemerintah daerah, pihaknya akan menjamin pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi kedepannya.
“Tidak ada toleransi sedikitpun bagi para pegawai yang lalai dalam bertugas. Mulai dari pendaftaran, pelayanan obat hingga perawatan pasien, untuk dapat memberikan layanan terbaik kepada pasien. Dan hal ini jauh berbeda dengan yang dahulu,” ungkapnya.