Isu Kerusakan Lingkungan, Menteri Hadi Sebar Benih Ikan dan Tanam Mangrove di Karimun

Isu Kerusakan Lingkungan, Menteri Hadi Sebar Benih Ikan dan Tanam Mangrove di Karimun
Isu Kerusakan Lingkungan, Menteri Hadi Sebar Benih Ikan dan Tanam Mangrove di Karimun

WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Menteri Agraria dan Tata Ruang Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menyerahkan 200 bibit tanaman bakau sekaligus melepasliarkan sebanyak 23.300 benih jenis ikan kakap putih dan ikan hias jenis Nemo di perairan Karimun, Rabu (30/08/2023).

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian pelaksanaan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit Karimun 2023.

Penyerahan bibit tanaman mangrove dan benih ikan tersebut kepada perwakilan TNI Angkatan Laut, Polri, pemerintah Kabupaten Karimun, Ormas Kontak Tani Nelayan Andalan, serta Forum Peduli Kesejahteraan Lingkungan (FPKL).

Harris Nagoya

“Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem, sekaligus penyebaran benih ikan guna menjaga populasi terutama diwilayah pesisir,” terang Hadi.

Hadi menambahkan, dalam program Reforma Agraria bukan hanya soal penerbitan sertifikat tanah saja, akan tetapi bagaimana menjaga kelestarian lingkungan hidup, baik dari tanaman mangrove maupun dari biota laut.

“Dalam program Reforma Agraria juga tidak hanya soal lingkungan akan tetapi kelestarian sumber alam juga perlu diperhatikan,” paparnya.

Hadi mengungkapkan bahwa, penerbitan sertifikat tanah pada acara GTRA Summit Karimun 2023 ini juga mencangkup banyak hal.

“Aspek penataan akses, yaitu dapat berupa fasilitasi pelatihan, pemberdayaan, serta pemberian kesempatan akses permodalan,” paparnya.

Sebanyak 23.300 benih jenis ikan kakap putih dan ikan hias jenis Nemo dilepasliarkan di perairan Karimun, Rabu (30/08/2023).(Foto: Istimewa)

Sehingga pihaknya berharap agar kegiatan ini menjadi bentuk kepedulian pemerintah pusat terhadap subjek Reforma Agraria secara lintas sektor.

“Intinya juga tidak adanya ego sektoral, harus bersatu padu dengan stakeholder terkait lainnya, demi kemajuan bersama,” tandasnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Ketua Forum Peduli Kesejahteraan Lingkungan (FPKL), Sahar Jemahat berharap agar, penanaman bibit mangrove ini tidak hanya sekedar pencitraan saja, akan tetapi benar-benar harus dijaga dan dirawat sebaik-baiknya.

“Harus adanya perawatan yang baik, tidak sekedar ditanam, lalu dibiarkan begitu saja,” ungkap Sahar.

Untuk itu, Sahar mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, untuk memperbaiki dan menjaga kelestarian alam Bumi Berazam.

“Yang telah rusak akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab, termasuk menyelamatkan ekosistem luat dari abrasi,” harapannya.(Aman)

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025